Bentrokan Ormas di Bantul, Tiga Orang Alami Luka-luka
Merdeka.com - Kericuhan antara dua ormas yaitu Pemuda Pancasila dan Front Jihad Islam (FJI) terjadi di Padokan Kidul, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (4/10). Akibat kericuhan ini, 3 orang mengalami luka-luka.
Ketua MPW Pemuda Pancasila (PP) DIY, Faried Jayen Soepardjan menerangkan bahwa peristiwa bermula saat dua anggota Komando Inti (KOTI) Mahatidana PP yang memiliki masalah dengan Ketua FJI, Abdurrahman. Jayen menuturkan jika permasalahan itu tak ada kaitannya dengan organisasi karena dua pihak ini merupakan tetangga satu kampung.
Jayen menjabarkan dari perselisihan ini kemudian dilakukan mediasi di Polsek Kasihan pada Minggu (4/10). Saat mediasi, kata Jayen, dua anggotanya ini ditemani oleh lebih kurang 15 orang anggota KOTI.
-
Siapa saja yang ikut dalam mediasi? 'Ayah (Ayah Teuku Ryan) juga menghadiri sama mbak Oki (kakak Ria Ricis) ada dua kali mediasi di rumah Kebagusan maupun Bintaro,' kata Dedi Rizal Armidi.
-
Bagaimana proses mediasi berjalan? Sidang perdana telah dilaksanakan pada 17 November 2023 dengan agenda mediasi. Namun, sayangnya, baik Irish Bella maupun Ammar Zoni absen dalam sidang tersebut.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana majelis hakim menyelesaikan keributan? 'Kalo memang nanti tidak tertib setelah saya tegur ini siapapun yang akan menimbulkan kekacauan, keributan akan kita keluarkan dari ruang sidang ya tolong ya apalagi ini dua saksi jadi tidak terlalu lama waktunya,' ujar majelis hakim.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Saat mediasi, justru anggota kami diserang oleh massa bersenjata tajam yang mengatasnamakan FJI. Akibat serangan ini dua anggota kami mengalami luka bacok parah di kepala," tegas Jayen, Senin (5/10).
Jayen menegaskan bahwa usai kejadian itu, pihaknya pun memerintahkan untuk mengevakuasi anggota yang terluka. Namun saat itu, justru ada pihak yang melakukan provokasi keji dengan menuding anggota PP sebagai PKI.
"Jika pemicu awal adalah anggota kami yang salah silakan diproses hukum. Sejak awal permasalahan ini bukanlah permasalahan ormas namun permasalah personal," ungkap Jayen.
"Tidak benar anggota kami menyerang markas FJI. Anggota kami hanya memertahankan diri saat diserang. Saat memertahankan diri ini anggota kami mengejar anggota FJI yang lari masuk ke dalam kampung," sambung Jayen.
Terkait serangan hingga berujung dua anggota KOTI mengalami luka parah, Jayen menegaskan pihaknya akan melaporkan ke Polda DIY.
"Hari ini kami akan laporkan kasus penyerangan terhadap dua anggota kami ke Polda DIY. Agar permasalahan jadi terang benderang dan tidak ada fitnah dan digoreng-goreng yang mengakibatkan tercorengnya organisasi Pemuda Pancasila," papar Jayen.
Jayen menambahkan terkait adanya pihak yang mengatasnamakan sebagai PP Kabupaten Bantul, tidaklah tepat. Jayen menuturkan jika sebelum Mubes PP 2019, pengurus MPC PP Bantul sudah dibekukan dan dicaretakerkan.
Sementara itu Ketua FJI, Abdurrahman mengatakan bahwa insiden bentrokan antar dua ormas ini bermula saat akan ada mediasi di Polsek Kasihan terkait insiden sebelumnya. Sebelum mediasi, kata Abdurrahman, ada massa yang menyerang.
"Jadi kami mau mediasi kemudian diserang sama kelompok orang ada seratusan. Mereka merusak rumah di depan Polsek dan mobil," ucap Abdurrahman saat dihubungi.
Abdurrahman menambahkan bahwa dirinya pun menjadi sasaran penyerangan. Akibatnya Abdurrahman mengalami luka di bagian kepala dan tengkuk.
"Ya saya juga jadi korban. Kena di jidat saya dan tengkuk. Sampai sekarang masih mengalami pusing-pusing," tutur Abdurrahman.
Abdurrahman menambahkan terkait bentrokan ini pihaknya mengimbau pada ormas-ormas agar menahan diri. Abdurrahman meminta agar ormas-ormas tidak terprovokasi paska insiden bentrokan tersebut.
Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi S angkat bicara mengenai insiden bentrokan antar dua kelompok tersebut. Wachyu menyebut jika kedua kelompok tersebut sudah bersepakat untuk berdamai.
"Jadi kemarin sudah kita komunikasikan keduanya. Ini murni masalah personal bukan terkait kelompok. Saat ini situasinya sudah kondusif," ungkap Wachyu. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaProses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaVideo penganiayaan itu viral di media sosial.Pemicunya penggunaan knalpot bising yang digeber sehingga diangggap mengganggu.
Baca SelengkapnyaBentrok bermula dari teguran prajurit TNI kepada anggota Brimob di lokasi
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaSeluruh prajurit yang diduga terlibat kini tengah menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrok dua ormas itu, kepolisian menyebut terdapat satu korban tewas, dua lainnya luka-luka.
Baca SelengkapnyaBrimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaBayu mengatakan informasi 3 KKB yang tertembak diperoleh dari informan dalam kelompok Yoswa Maisani.
Baca Selengkapnya