Beraksi 17 Agustus, terduga teroris di Palangka Raya mengincar 5 daerah di Kalteng
Merdeka.com - Wakapolda Kalteng, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, hasil pengembangan sementara Tim Densus 88 Mabes Polri, ada lima daerah di Kalimantan Tengah diduga menjadi target teroris pada saat upacara 17 Agustus 2018.
Kelima daerah diduga target teroris itu yakni Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya itu.
"Tidak menutup kemungkinan sasarannya di beberapa daerah itu. Ini masih didalami. Beri waktu selama tujuh hari untuk mendalami kasus terduga teroris berinisial LD yang telah ditangkap," kata Dedi, di Palangka Raya, Rabu (15/8).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Sementara untuk pria terduga teroris berinisial LD yang telah ditangkap dan diamankan di markas Polda Kalteng, masih terus dilakukan pengembangan. Dalam pengembangan itu, LD diduga kuat pernah berkomunikasi dengan napi teroris yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kota Palangka Raya.
Dedi mengatakan, dugaan itu karena yang bersangkutan pernah bekerja sebagai sipir Rumah Tahanan Negara Kelas II A Palangka Raya. Hanya, dugaan tersebut belum bisa diketahui dengan bukti-bukti penunjang lainnya.
"Status LD sampai saat ini masih terperiksa sebagai terduga teroris, karena untuk menetapkan tersangka terhadap terduga teroris diberikan waktu selama 7 X 24 jam," ucap dia, seperti dilansir Antara.
Perwira bintang satu yang akan menjabat Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri itu menyebut, sampai sekarang ini baru LD ditahan di Mapolda Kalteng. Sedangkan untuk istri dan tiga orang anaknya itu tidak terdoktrin faham radikalisme seperti LD.
"Kesimpulan itu setelah aparat melakukan pemeriksaan terhadap istri LD. Sedangkan beberapa tetangga terduga teroris, juga sudah dimintai keterangan mengenai kasus terlibatnya yang bersangkutan bergabung dengan anggota teroris," pungkasnya.
Sebelumnya, Tim gabungan Densus 88 Anti-teror Polri bersama Brimob Polda Kalimantan Tengah menangkap pasangan suami istri (pasutri) diduga terkait jaringan teroris. Pasutri yang berprofesi pegawai negeri sipil (PNS) itu diamankan pada Senin (13/8) pagi.
Dari penangkapan itu, petugas juga menyita beberapa barang bukti seperti busur panah, bahan perakit bom, samurai, dan buku jihad. L sendiri diketahui merupakan PNS di Kemenkumham Kalteng dan bertugas di Rutan Klas II Palangkaraya.
Ketika diamankan, L sedang bersama istrinya berinial AS. Wanita berusia 40 tahun itu merupakan seorang guru dan berstatus sebagai PNS di Pemerintahan Kota Palangka Raya.
Dugaan sementara, LD akan menyerang polisi pada 17 Agustus 2018. Dugaan menyerang polisi itu menguat setelah melihat sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan dari kediaman LD.
"Bahkan LD juga telah menentukan sasaran untuk melaksanakan aksinya di suatu tempat di Palangka Raya. Tapi, rencana itu lebih dahulu diketahui oleh Tim Detasemen Khusus 88 Polri," kata Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Palangkaraya. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (14/8).
Meski diduga kuat berencana menyerang personel kepolisian, namun sampai saat ini status LD masih terperiksa. Sedangkan untuk benda-benda mencurigakan yang diamankan dari LD yakni, empat busur mata panah, senjata tajam, serta bahan kimia lainnya.
Dedi menyebut, proses penyidikan dan pengembangan terhadap LD masih terus dikembangkan oleh Densus 88 Polri.
"Untuk terduga teroris yang diamankan, sampai sekarang ini hanya satu orang saja. Tapi masih mencari jaringan teroris lainnya yang diduga berada di wilayah Kalteng," tutur dia.
Dia mengemukakan, kuat dugaan LD termasuk dari kelompok Jaringan Ansharut Daulah (JAD) yang berada di luar Pulau Kalimantan. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat memberikan waktu untuk melakukan pengembangan guna membongkar jaringan teroris yang terkait dengan LD.
"Setelah hasil pengembangan didapat, kepolisian akan segera sampaikan mengenai kasus penangkapan terduga teroris tersebut. Sebab, sampai sekarang ini baru satu orang yang diamankan dan terus diperiksa," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apa peran yang bersangkutan hingga ditangkap.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaPolda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaLaporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaKKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.
Baca Selengkapnya