Beraksi dari 2009, geng pembobol ATM di Semarang raup Rp 3,9 M
Merdeka.com - Komplotan pembobol kartu ATM yang ditangkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, berhasil membobol Rp 3,6 miliar uang nasabah berbagai bank.
"Sejak beraksi pada 2009 sudah Rp 3,6 miliar yang dicuri," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Purwadi Arianto di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/9).
Sembilan anggota komplotan yang terdiri atas tiga kelompok itu diringkus polisi. Para anggota kelompok ini berasal dari wilayah Solo, Sragen, Klaten. dan Wonogiri.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
Modus yang digunakan para pelaku, menurut dia, yakni dengan memasang skimmer di mesin ATM untuk mencuri data nasabah. "Sebelumnya mereka sudah mengincar ATM yang akan dibobol," katanya.
Untuk mengelabui sorotan kamera CCTV, kata dia, pelaku memakai cat semprot untuk menutupi lensanya.
Dari komplotan tersebut, polisi mengamankan pula barang bukti untuk mendukung aksi mereka, seperti skimmer, cat semprot, "pen camera", serta komputer jinjing (laptop) yang dipakai untuk menampung data nasabah.
Selain itu, polisi juga mengamankan uang tunai Rp 27 juta serta tiga mobil yang dibeli dengan uang hasil kejahatan mereka. Polisi masih menyelidiki dugaan keterkaitan komplotan ini dengan jaringan teroris. Para pelaku ini selanjutnya akan dijerat dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca Selengkapnya