Beraksi di Pasar Kaget, Emak-Emak Ini Bisa Gasak 4 HP Dalam Sehari
Merdeka.com - Dua emak-emak di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa berurusan dengan polisi. Keduanya ditangkap karena melakukan aksi pencopetan. Diduga kedua emak-emak ini adalah copet spesialis pasar kaget.
Kanit Reskrim Polsek Cihideung, Resor Tasikmalaya Kota, Iptu Ruhana Effendi mengatakan bahwa kedua emak-emak itu ditangkap setelah pihaknya menerima laporan dari korban yang kehilangan telepon genggam dan sejumlah uang. Korban melaporkan kehilangan barang berharga saat berbelanja di pasar kaget di wilayah Dadaha, Kota Tasikmalaya.
"Hasil dari penyelidikan diketahui pelaku ini adalah komplotan yang merupakan dua orang perempuan spesialis korban berbelanja di pasar kaget. Pelaku kita tangkap Selasa (29/6)," kata Ruhana, Rabu (30/6).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Apa yang dijual oleh pelaku di Tasikmalaya? 'Ketiganya terlibat dalam penyalahgunaan sediaan farmasi berupa obat jenis tramadol dan eximer,' ungkap Bripka Triana Anggasari, juru bicara Mapolres Tasikmalaya, saat konferensi pers di Mapolres Tasikmalaya pada Jumat (1/11/2024).
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Polisi kemudian melakukan penangkapan terhadap dua perempuan tersebut. Dua orang yang ditangkap pihaknya diketahui berinisial M (40) warga Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya dan DS (41) warga Jalan Mangin, Kota Tasikmalaya.
"Berdasarkan pengakuan mereka, dalam sehari mereka bisa mencopet empat unit telepon genggam. Selain HP, sasaran komplotan ini dompet korban perempuan yang sedang berbelanja di pasar kaget dengan suasana ramai pengunjung," jelasnya.
Kedua pelaku saling berbagi peran saat menjalankan aksi pencopetannya. Mereka mengaku saling bergantian peran mengalihkan perhatian korban dan melakukan eksekusi pencopetan.
"Kedua pelaku mengaku telah tahunan menjalani aksi kejahatan dengan cara mencuri di tempat keramaian. Mereka beroperasi tempat-tempat pasar kaget seperti di Cilembang, Dadaha dan Jalan Pasar Mambo. Juga mereka, baru-baru ini mencuri di toko HP dengan modus jadi pura-pura akan membeli dan saat pelayan lengah mencuri HP-nya," ungkapnya.
Pelaku barang-barang hasil pencopetan dijual kepada warga yang membutuhkan di lingkungan sekitar. Dalam penangkapan, polisi mengaku berhasil mengamankan 19 HP berbagai merek yang belum terjual.
Kedua pelaku mendekam di dalam sel tahanan Polsek Cihideung guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Keduanya kita jerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian. Ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara," tutup Ruhana.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam perampok bermodus pengobatan alternatif ditangkap Polres Tasikmalaya. Seorang di antaranya perempuan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaViral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang polisi yang nyamar jadi emak-emak berdaster untuk menangkap penjahat.
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaDua begal di Garut babak belur diamuk massa setelah merampas tas berisi Rp125 juta. Mereka tertangkap setelah ditabrak pemotor yang sedang melintas.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1950-an, jumlah copet di Kota Bandung sudah mencapai 300 pelaku. Saking banyaknya, polisi sampai mempelajari cara pencopet beraksi
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi saat penangkapan, hingga polisi melakukan tindakan tegas terukur.
Baca Selengkapnya