Beraksi puluhan kali, 4 pencuri spesialis mobil pikap dibekuk
Merdeka.com - Azhar, Hermanto, Rudi, dan Beni, empat pelaku spesialis pencurian kendaraan bermotor mobil pikap asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dibekuk petugas Satuan Reserse dan Kriminal (Sat Reskrim) Polres Bogor Kota, Selasa (4/3) dini hari.
Sindikat curanmor mobil pikap ini, terbongkar setelah petugas menerima laporan dari Holik dan Usman warga Bogor yang mengaku kehilangan mobil yang di parkir di depan toko material.
"Setelah kita lakukan pengembangan, pelaku akhirnya berhasil kita tangkap satu per satu di kediamannya masing-masing," kata Kapolres Bogor Kota AKBP Bahtiar Ujang Purnama, Selasa (4/3).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dilakukan buronan? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
Bahtiar menjelaskan, karena berusaha melawan petugas, salah satu pelaku, Hermanto, ditembak petugas di kaki kanannya. "Salah satu pelaku kita lumpuhkan, karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas saat hendak ditangkap," katanya.
Guna kepentingan penyidikan dan pengembangan, polisi masih mendalami keterangan dari empat pelaku yang masing-masing perannya sebagai pemetik (Azhar dan Hermanto) dan penadah (Rudi dan Beni).
"Pelaku sudah beraksi puluhan kali, tapi baru berhasil ditangkap sekarang. Kita juga masih memburu LD, FR dan RH, tiga pelaku lainnya yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)," katanya.
Dari tangan para pelaku petugas berhasil menyita sejumlah barang bukti berupa seperangkat kunci roda, obeng, cutter, kunci letter T, TV Plat, kulkas, lemari plastik dan satu unit sepeda motor. "Bahkan ada sebagian mesin mobil pikap sudah dipreteli dan 7 cakram mobil juga berhasil diamankan," katanya.
Di hadapan petugas Hermanto mengaku sudah beberapa kali melakukan aksinya. "Di Bogor 10 kali dan di Jakarta 15 kali. Sasarannya mobil pikap karena mesin, onderdil, dan sparepart-nya mudah dijual dan keuntungannya lumayan. Saya bisa dapat Rp 2 juta per unit. Tapi itu dibagi lagi dengan teman-teman lainnya," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan yang sedang berpatroli bergegas melakukan pengepungan dan pengadangan terhadap kendaraan para pelaku tersebut.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaSementara seorang pelaku lainnya yang beraksi bersama berhasil diamankan petugas sebelum kembali menjadi bulan-bulanan.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi pelaku BS (48) dengan mencari kendaraan yang terparkir di tepi jalan atau di depan rumah tanpa pagar.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaDipergoki Pemilik Rumah, Komplotan Maling di Bekasi Letuskan Senjata
Baca Selengkapnya