Beralasan normalisasi Kali Gawe, 52 kios di RSUD Banyumas digusur
Merdeka.com - Beralasan mengantisipasi banjir, Satpol PP Banyumas, Jawa Tengah, merobohkan 52 kios berdiri di atas aliran Kali Gawe, sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Rabu (2/12). Tindakan diambil setelah Pemerintah Kabupaten Banyumas mengimbau pemilik bangunan supaya membongkar bangunan secara mandiri.
Seorang pemilik kios, Saat Riyanto (45), mengaku tidak bisa mempertahankan tempat usaha yang dibangunnya sejak sekitar 17 tahun lalu. Menurut dia, kali pertama berjualan, pernah mendapat izin dari pemerintah setempat.
"Bangunannya kami bangun sendiri setelah mendapat izin dari pemerintah," kata Saat, Rabu (2/12).
-
Siapa yang berdagang di Pasar Bubrah? Pasar Bubrah dikenal sebagai pasar besar di Keraton Merapi, dengan banyak warung dan penjual yang diyakini sebagai makhluk halus penunggu Gunung Merapi.
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Dimana pedagang kelontong berjualan? Awalnya mereka menjajakan dagangannya dari rumah ke rumah, atau menawarkan barang dagangannya untuk dijual di hotel.
-
Siapa yang biasanya menjadi pedagang kelontong? Pedagang kelontong kebanyakan dilakukan orang-orang keturunan China.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Apa yang terjadi pada pedagang buah? Pedagang buah dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK). Penyebab pengeroyokan karena persoalan uang keamanan.
Saat ini, Saat mengatakan tidak tahu bagaimana cara buat menyambung hidup keluarganya. Sebab kiosnya sudah dirobohkan karena dianggap tidak berizin. Dari pendataan dilakukan Satpol PP Banyumas, setidaknya ada 52 kios liar berdiri di atas aliran Kali Gawe.
Kepala Satpol PP Banyumas, Srie Yono mengatakan, sebelum eksekusi telah menyampaikan surat peringatan kepada pemilik bangunan sebanyak tiga kali, dan meminta kepada pedagang untuk membongkar bangunannya sendiri.
"Bangunan tersebut jelas melanggar, karena berada di atas aliran sungai. Dan pelanggaran sudah terjadi lebih dari lima tahun," ucap Srie.
Sementara itu, Kepala Bidang Sungai Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas, Achmad Setiawan mengatakan, eksekusi dilakukan guna mencegah terjadinya banjir. Dia melanjutkan, area bekas bangunan liar akan menormalisasi aliran Kali Gawe.
"Kami akan menormalisasi aliran sungai pada tahun depan. Sebab, sekarang tidak bisa melaksanakan kegiatan karena aliran sungainya tertutup bangunan. Kami takutkan, jika tidak segera diatasi akan menyebabkan banjir," kata Achmad. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca Selengkapnya331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaTidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaRatusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, dalam permasalahan itu pasti ada jalan keluarnya.
Baca SelengkapnyaBerhenti di jembatan bisa memicu kemacetan hingga kecelakaan. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaWarga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.
Baca SelengkapnyaRelokasi ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pedagang dan masyarakat, tetapi juga menciptakan kondisi lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan surat pemberitahuan ke pedagang sudah diberikan dan mereka sudah menerima.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca Selengkapnya