Berani Berubah: Bisnis Restoran Bangkrut, Beralih Jual Minuman Jahe

Merdeka.com - Ivan Septianto terus berinovasi agar tetap berpenghasilan di masa pandemi. Meski usaha restoran miliknya sempat bangkrut, Ivan tak patah semangat. Ivan mulai berjualan minuman kemasan jahe merah, yang dibuat dari resep rahasia miliknya.

Ivan memilih usaha minuman jahe, karena melihat peluang pembelian jahe yang amat tinggi di awal pandemi. Saat itu, beredar kabar jahe bisa memperkuat imun, sehingga tidak mudah sakit dan tertular Covid-19. Jahe-jahe dijual dengan harga tinggi, karena peminatnya yang mulai banyak.

Ivan akhirnya mencoba menjual jahe merah. Ivan terkejut saat mengetahui harga jahe per satu kilo seharga Rp100.000.

"Akhirnya saya dapat petani, saya jual lagi itu jahe. Dari petani saya dapat harga Rp36 ribu, Rp 40 ribu. Saya bisa jual Rp60 ribu," kata Ivan.

Ivan kembali berpikir. Hanya dengan menjual jahe, tidak bisa menutup pengeluaran. Akhirnya Ivan mencoba mengolah jahe merah, menjadi sebuah minuman.

"Akhirnya kita coba, uji coba, trial and error kayak gitu. Sampai akhirnya dapat komposisi tuh yang pas. Akhirnya yaudah bikin jahe merah instan ini gitu," kata Ivan.

Ivan tidak sendiri menjalani usahanya. Dia dibantu 20 karyawan, enam di antaranya karyawan yang pernah bekerja di restoran miliknya dulu. Ivan tidak menyangka bahwa karyawannya masih setia membangun usaha bersama.

Banyak kesulitan yang dialami. Mulai dari pembuatan, hingga penjualannya. Namun dengan usaha yang sungguh-sungguh, usaha jahe milik Ivan sudah berkembang. Ivan menjual minuman jahe buatannya melalui media sosial dengan harga Rp25.000 per 250 gram.

Ivan akan terus mengembangkan usaha miliknya. Menambah variasi rasa dalam minuman jahe buatannya.