Berani Berubah: Buang Gengsi Meski Kini Berbeda Profesi
Merdeka.com - Alfa Farhani tak pernah mengeluh demi keluarganya. Semenjak tak menjabat lagi sebagai manajer di salah satu hotel di Semarang, Jawa Tengah, Alfa mulai melakukan pekerjaan yang sebelumnya tak pernah ia pikirkan.
Alfa bersama sang istri awalnya menjual berbagai produk sanitasi, seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, sabun cuci tangan hingga sabun untuk mencuci mobil. Kemudian, Alfa juga menjual berbagai macam makanan cepat saji hingga tak gengsi dengan jasa cuci kendaraan keliling.
Alfa sempat merasa tak nyaman dengan keadaannya kala itu. Namun rasa tak nyaman itu cepat-cepat disingkirkan, karena Alfa masih harus menafkahi keluarganya. Alhasil Alfa, dibantu dengan sang istri, menjual produk-produk sanitasi, makanan cepat saji dan jasa cuci kendaraan keliling.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Mengapa keluarga Muhanah kesulitan memperbaiki rumahnya? Karena ekonomi yang sulit, ia bersama suami tak bisa berbuat banyak dan menanti uluran tangan pihak terkait.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
-
Apa yang membuat orang merasa kecewa? 'Kekecewaan terbesar adalah saat orang yang kita cintai menjadi sumber kekecewaan itu sendiri.'
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
Alfa menjual produknya melalui media sosial, seperti Facebook maupun Instagram. Alfa juga menjajakan produknya melalui toko online. Produk-produknya kini sudah banyak yang mengetahui. Satu-persatu pembeli menghubungi melalui WhatsApp.
Alfa kebanjiran pembeli. Produk sanitasi yang dijual sudah pernah diantarnya hingga Jabodetabek. Produk makanannya pun tak kalah laku.
Meski begitu, usaha yang dilakukan Alfa tak sepenuhnya berjalan mulus. Penolakan-penolakan memang pernah dirasakan, khususnya untuk jasa cuci kendaraan keliling. Penolakan tersebut datang dari keluarganya yang merasa tak enak dengan jasanya.
istimewa"Dalam mencuci kendaraan, kendala yang saya alami biasanya penolakan dari keluarga, yang mana mereka justru merasa tidak enak untuk menggunakan jasa saya. Ketika mereka tau bahwa masih saya yang melakukan hal itu sendiri," kata Alfa.
Namun Alfa tetap menjalani usahanya dengan ikhlas dan semangat, karena usahanya dilakukan baik untuk keluarganya.
Salah satu pembeli produk sanitasi milik Alfa mengaku mengetahui produk sanitasi tersebut dari akun media sosial. Menurutnya, lebih baik membeli produk tersebut dari media sosial kemudian diantar langsung, daripada harus datang ke supermarket.
istimewaAlasannya, karena produk UKM ini harus dibantu. Agar perekonomian bisa bangkit kembali.
"Usahakan kita untuk dimasa pandemi ini saling membantu antara, membantu teman-teman semuanya, agar mereka juga bisa bangkit dari perekonomian yang ada sekarang," kata Zakiah.
Alfa mengaku selama pandemi ini lebih dekat dengan keluarga. Alfa juga merasa lebih sabar menjalani kehidupan yang berbeda dengan sebelumnya.
"Hilangkan gengsi, tetap bersabar, terus berjuang, dan yakinlah bahwa semua ini akan berakhir. Dan kita akan melalui dengan baik," tutup Alfa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan penuh kerja keras dan diiringi dengan doa, ia berhasil mengangkat derajatnya dan juga keluarga menjadi sosok pebisnis mobil sukses.
Baca SelengkapnyaTabungan orang tua Ilham bahkan ludes untuk menyuntikan modal usahanya.
Baca SelengkapnyaWalaupun sempat terpuruk, sang owner punya jurus jitu untuk bangkit dari keterpurukan
Baca Selengkapnya