Berani Berubah: Jalan Hidup Seniman Menuju Angkringan
Merdeka.com - Berawal dari keluh kesah sesama seniman, Supriyadi atau biasa dikenal Pak Jimbling akhirnya membuka usaha angkringan. Pak Jimbling menyadari sulitnya kondisi ekonomi para seniman di masa pandemi Covid-19. Karena di masa pandemi, pemerintah melarang sementara pergelaran seni dan kegiatan serupa lainnya.
Untuk mengurangi rasa putus asa, pak Jimbling berinisiatif membuka angkringan. Masing-masing seniman bisa menyumbangkan makanan buatan mereka, kemudian dijual di warung angkringan tersebut.
"Kebijakan pemerintah yang saat terjadinya Covid tidak diperkenankan untuk berkerumun, hajatan, dan lain sebagainya, untuk itu seniman mati," kata pak Jimbling.
-
Kenapa Anang memilih jadi konten kreator makanan? Anang Hermansyah mengakui bahwa kecintaannya terhadap makanan Jawa menjadi salah satu alasan utama ia memilih jalan ini. 'Konten kreator makanan itu bukan aktivitas baru tapi sudah lama. Karena saya suka makan Jawa,' ucap Anang saat ditemui di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan, belum lama ini.
-
Apa sebutan lain untuk angkringan di Solo? Dibanding nama “angkringan“, warga Solo lebih mengenalnya dengan nama “hik“. Sebutan “hik“ muncul akibat dari teriakan yang dilakukan penjual ketika menjajakan dagangannya.
-
Siapa yang mendukung Anang dalam membuat konten makanan? 'Kalau konten makan kita yang nonton banyak karena senang,' kata Ashanty. 'Gara-gara apa? bunda kan jago makanan, lidahnya adalah top,' tambah Anang yang disebut jago masak ini menimpali.
-
Siapa yang tertarik membuka usaha makanan? Banyak di antaranya, menu yang tersaji cukup unik dan menarik. Usaha ini tepat menjadi pilihan bagi Anda yang cukup pemula.
-
Bagaimana Pak Kempleng awalnya berjualan sate? Dikutip dari kanal YouTube J. Christiono, nama asli Pak Kempleng adalah Pak Sakimin. Ia merintis berjualan sate dengan berkeliling Kota Ungaran sejak tahun 1960-an. Namun pada tahun 1972 Pak Sakimin meninggal dunia. Usaha itu kemudian diteruskan oleh putra keduanya, Pak Mulyono.
-
Bagaimana konsep warung amal? Konsep warung amal yang bak berbagi kepada sesama itu pun diacungi jempol.
Tak hanya menjual makanan, angkringan bisa menjadi tempat berkeluh kesah para seniman. Mereka bisa bertukar pikiran dan mencari solusi dari tiap-tiap masalah yang mereka hadapi. Dari perkumpulan para seniman ini, akhirnya tercetus sebuah kelompok bernama Gentayangan Budaya.
istimewajakDua rekan pak Jimbling ikut membantu usaha angkringan. Keduanya yakni pak Suyoto dan pak Margono. Keduanya sesama seniman di Klaten, Jawa Tengah. Mereka bersyukur dengan adanya usaha angkringan ini, karena mereka bisa bertemu teman sesama seniman, sekaligus bisa membantu perekonomian keluarga mereka.
istimewa"Karena sewaktu ada angkringan, ekonomi saya ya sedikit, walapun, bisa terangkat, bisa buat ini itu dan lainnya," kata Suyoto.
Pak Jimbling ingin mengembangkan usaha angkringan milik seniman ini. Kedepannya, dia ingin menyelipkan musik-musik dan kebudayaan tradisi di lokasi angkringan.
"Dengan berdirinya angkringan ini, kami berharap semoga manfaat untuk teman-teman seniman khususnya, dan masyarakat pada umumnya," kata pak Jimbling.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaSepulang berdinas, ternyata si prajurit tak beristirahat di rumah tapi mencari nafkah dengan membuka Warkop.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
Baca SelengkapnyaUsahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang istri PNS yang memulai usaha dengan modal Rp40 ribu untung jutaan.
Baca SelengkapnyaKreativitas juga dapat mendorong lahirnya ide baru dan memiliki peluang usaha yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan jenderal bintang 2 TNI memberi modal usaha kepada emak-emak.
Baca SelengkapnyaMereka tak pernah membayangkan akan jadi pengusaha camilan.
Baca SelengkapnyaWanita ini adalah istri dari seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca SelengkapnyaBang Jabo menggratiskan pempeknya untuk kalangan duafa.
Baca SelengkapnyaCerita Sidik Eduard memutar otak untuk menyambung hidup keluarganya
Baca Selengkapnya