Berani Berubah: Selalu Ada Peluang Asalkan Terus Bergerak dan Berinovasi

Merdeka.com - Edwin Miftahudin terus membangun usaha demi menyelamatkan karyawannya, mulai dari bisnis tour and travel umroh, usaha restoran bebek goreng hingga usaha paket kain jenazah premium. Meski kondisi usahanya naik turun selama pandemi, Edwin tetap optimis usahanya tetap berjalan dengan inovasi-inovasi baru.

Bermula dari bisnis tour and travel umroh. Saat bisnis tour and travel pertama kali berdiri, Edwin meyakini bisnis tour and travelnya akan terus laris. Tapi saat pandemi Covid-19 muncul di Indonesia, bisnis tour and travelnya terpaksa ditutup, saat itu pemerintah melarang perjalanan ke luar negeri, termasuk umroh.

Tidak berdiam diri, Edwin bersama karyawannya kemudian berunding. Usaha apa lagi yang bisa dilakukan untuk tetap mendapatkan hasil.

Akhirnya, mereka setuju membuka usaha restoran bebek goreng. Edwin merekrut sejumlah karyawan, beberapa dari mereka pernah bekerja di hotel bintang 5. Total sudah ada 15 karyawan yang ikut bekerja dengan Edwin.

Usaha restoran bebek goreng dibuka sejak Juni 2020. Saat itu kondisi ramai pembeli. Bahkan Edwin bisa membuka dua gerai restoran bebek goreng di Bandung.

Pertengahan 2021, tepatnya bulan Agustus, kasus Covid-19 mengalami lonjakan. Pemerintah terpaksa melakukan kebijakan PPKM. Seluruh restoran dilarang melakukan dine in atau makan di restoran. Kebijakan ini membuat usaha restoran bebek goreng milik Edwin terimbas.

"Kemudian ada regulasi PPKM. Itu cukup memukul kita. Karena memang lokasi kita terkena dua impact dari PPKM," kata Edwin.

Omzet merosot tajam. Pembeli semakin berkurang. Kini hanya tersisa satu restoran bebek goreng milik Edwin. Untuk menyiasatinya, Edwin membuka warung tenda bebek goreng di sekitaran Bandung. Cara ini dinilai efektif untuk menutup kerugian.

Tidak hanya usaha bebek goreng, Edwin juga membuka usaha paket kain kafan premium. Edwin menjual paket ini melalui media sosial.

"Nah akhirnya kita memang mengeluarkan salah satu produk paket perlengkapan kain kafan premium," kata Edwin.

Usaha kapan premium ini memiliki efek yang baik bagi suplier maupun penjual. Edwin memanfaatkan UMKM di daerah untuk usaha paket kain kafan premium. Dalam satu paket, terdiri dari kain kafan, kapas, tikar, gunting kuku, hingga perlengkapan pemandian jenazah.

"Mulai ada pabrik koper yang bergerak dari order dari kita. Ada UKM kapas yang akhirnya bergerak dari UKM kita. Ada tikar dari Tasikmalaya, yang kemarin kurang order, sekarang alhamdulillah banyak order juga. Multiplier ke para vendor," kata Edwin.

Edwin yakin, masih ada peluang meski dalam keadaan pandemi Covid-19. Asalkan terus bergerak, menciptakan peluang dan inovasi. Alhasil menciptakan kegiatan usaha yang bisa memunculkan penghasilan.

"Karena memang ada kegiatan, usaha, yang tetap bisa menghasilkan untuk menggaji mereka. Mungkin berbeda dengan waktu normal secara penghasilan. Tapi ada sisi lain dimana kita masih bersama-sama dengan para karyawan," kata Edwin.