Berani Berubah: Tidak Putus Asa Meski di-PHK, Ternyata Sukses Jual Kerupuk Ikan Patin
Merdeka.com - Tri Handayani bertekat, bisa tetap sukses meski pernah terkena phk. Dia dan suami membuktikan kerja kerasnya, mengolah daging ikan patin menjadi kerupuk. Kini pengirimannya sudah hampir seluruh Sumatera, Jawa, bahkan ke Singapura.
Tri bercerita usaha kerupuk ikan patin berawal dari "the power of kepepet". Saat itu salah satu pembelinya, hanya membeli kulit ikan patin untuk dijadikan pakan ikan lele. Kemudian Tri berpikir, bagaimana jika daging dari ikan patin ini diolah. Pasti ada hasilnya.
"Ikannya kita apain ya Mi? Soalnya kalau nggak diambil ini bapaknya nggak bisa ambil kulitnya kan sayang ini peluang. Saya bilang buat kerupuk saja.," kata Tri.
-
Dimana kerupuk banjur dijual? Biasanya makanan ini banyak dijual di pinggir-pinggir jalan, termasuk pasar tradisional wilayah Cililin.
-
Kenapa Sujadi memilih budi daya kepiting? 'Tapi kemudian saya dengar ada teman budi daya kepiting bakau. Saya lihat, kemudian saya pulang, saya bikin berdasarkan kelebihan dan kekurangan di sana. Saya desain sendiri pakai bahan-bahan yang sangat sederhana, saya susun jadi model apartemen sangat sederhana,' kata Sujadi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Bagaimana pempek berkembang? Pempek pun semakin berkembang dan dikenal secara luas oleh masyarakat.
-
Bagaimana pempek menjadi populer? Hingga akhirnya, Apek mengolah ikan hasil tangkapannya dan mencampurnya dengan tepung. Ia kemudian menjual makanan hasil olahannya itu yang belum diberi nama.
-
Dimana Sujadi membangun budidaya kepitingnya? Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Mengapa teriyaki populer di Sumut? Daging teriyaki adalah salah satu hidangan khas Jepang yang telah mendunia dan digemari oleh banyak orang.
Kebetulan pula, saat itu ada acara Komnas Anak di dekat rumahnya. Kerupuk daging ikan patin terjual 50 kilogram di sana. Tri tidak menyangka, kerupuk olahan mereka diminati banyak orang. Dari usaha ini, akhirnya Tri yakin bahwa meski di PHK, kehidupan tetap berjalan.
Tri tidak sendirian mengolah dagangannya. Dia dibantu oleh ibu-ibu sekitar rumah, dan juga beberapa karyawan.
istimewaTri dan suami juga pandai mengolah keuangan. Meski pandemi menumbangkan sejumlah usaha, namun usaha dagangan milik Tri dan suami tidak bermasalah. Mereka berprinsip, lebih baik tidak ada utang.
"Saya suami semenjak bekerja sampai sekarang kita punya pemikiran yang sama bagaimanapun keadaanmu jangan sampai berutang. Waktu pandemi barang nggak bisa keluar pengeluaran kita tidak banyak karena tidak ada yang dicicil itu yang membuat kita tidak tumbang," kata Tri.
(mdk/fly)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Heru Setiawan, pengusaha kerupuk kulit yang pernah putus kuliah kini beromzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSalah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Tatik, seorang pengusaha keripik sisik ikan yang berhasil membawa produknya menembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaKisah pria yang gagal jadi PNS hingga pernah ditipu temannya. Kini menjadi pengusaha sukses dengan omzet RpRp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaFitri dan suami memulai usaha peyek belut pada tahun 2005. Saat itu mereka hanya memiliki modal awal sekitar Rp250.000.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pengusaha kerupuk asal Cianjur yang merupakan mantan TKI Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaDari situ dia akhirnya memilih untuk mencoba membuat keripik pisang yang diberi nama Nadasuka.
Baca SelengkapnyaSukamdi menceritakan awal mula dia merintis usaha keripik.
Baca Selengkapnya