Berantas DBD, Pemkab Karangasem gelar ritual tolak bala
Merdeka.com - Sudah empat bulan ini penderita demam berdarah akibat gigitan Nyamuk Aedes Aegypti, terus mengalami peningkatan di Kabupaten Karangasem, Bali. Bahkan penderitanya hampir mendekati 1.000 orang dan terjadi di delapan kecamatan.
Mengantisipasi musibah yang belum berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) itu, Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri punya kebijakan unik. Caranya pemerintah daerah setempat menggelar ritual Nangluk Merana yang bermakna sebagai penolak bala.
Ritual yang dipimpin tiga sulinggih (pendeta) dipusatkan di Pura Penataran Agung Padangbai yang berlokasi dekat pelabuhan Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis. Selain untuk menolak bala, ritual ini juga bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan dan keserasian alam semesta. Serta untuk memohon keselamatan dari niskala agar terhindar dari mara bahaya.
-
Di mana ritual dilakukan? Warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
-
Dimana tradisi Suran Mbah Demang diselenggarakan? Seluruh rangkaian acara itu diselenggarakan di kediaman Mbah Demang, yaitu di Banyuraden, Gamping, Sleman.
-
Di mana ritual pagan itu dilakukan? Dalam studi baru yang diterbitkan 17 Mei di jurnal Science Advances, para peneliti merinci analisis biomolekuler mereka terhadap 80 kuda yang dikorbankan dari sembilan situs arkeologi di wilayah Baltik timur, yang sekarang disebut Polandia, Lithuania, dan sebuah kota di Rusia, Kaliningrad.
-
Apa saja yang dikirab dalam tradisi Suran Mbah Demang? Yang dikirab antara lain pusaka Kyai Blencong, Bende, tombak dan kitab Ambeyo, serta foto Mbah Demang Cokrodikromo dan foto Eyang Ki Juru Permono.
-
Dimana tradisi Maapam dilaksanakan? Pelaksanaan Maapam bisa dilakukan di rumah masing-masing, atau di masjid, musala yang ada di setiap kampung.
-
Apa yang dilakukan dalam ritual? Di tengah musim kemarau berkepanjangan di Thailand, warga di tiga desa di Provinsi Nakhon Sawan berkumpul untuk menghidupkan kembali ritual tradisional mengarak kucing untuk mendatangkan hujan ke desa-desa yang kekeringan.
Mas Sumatri yang ditemui usai menghadiri sidang Paripurna DPRD Karangasem, Jumat (22/4), mengatakan, ritual Nangluk Merana itu digelar dengan harapan dapat memberikan keselamatan lahir dan batin bagi masyarakat Karangasem serta dapat dijaukan dari mara bahaya.
"Saat ini merupakan Sasih Deista (bulan kesebelas). Pada bulan ini cuaca alam sangat kurang baik, kadang panas dan sebentar turun hujan yang ditandai dengan munculnya berbagai wabah penyakit, baik bagi manusia dengan munculnya wabah penyakit menular. Di balik ketidaktahuan kita sebagai manusia, ritual Nangluk Merana sebagai salah satu cara untuk mengatasinya," ucap Mas Sumatri.
Dia berharap, ritual Nangluk Merana bisa memberikan berkah bagi seluruh masyarakat Karangasem dan dapat dijauhkan dari segala wabah penyakit.
"Kita juga sudah keluarkan imbauan pada masyarakat. Khusus untuk tingkat rumah tangga, juga digelar ritual kecil maknanya sama dengan Nangluk Merana," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ritual pengobatan tradisional milik Suku Anak Dalam ini dilakukan oleh seorang dukun yang didampingi oleh pengiring yang disebut dengan Pembayung.
Baca SelengkapnyaRitual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.
Baca SelengkapnyaRitual adat Dayak Ngampar Bide dalam kemeriahan Pekan Gawai Dayak
Baca SelengkapnyaRatiban merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Baca SelengkapnyaRitual penangkal penyakit dan menolak bala khas Suku Batak ini kembali dilakukan saat Pandemi Covid.
Baca SelengkapnyaFestival Erau sudah dikenal sebagai festival rutin yang dilaksanakan Suku Kutai di Kutai Kartanegara.
Baca SelengkapnyaAtraksi Tatung selalu melekat dengan perayaan Cap Go Meh di Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaSelain memohon doa untuk kelancaran pertanian, tradisi ini juga digelar sebagai cara memupuk keguyuban dan persaudaraan petani.
Baca SelengkapnyaTradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.
Baca SelengkapnyaTradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.
Baca SelengkapnyaRitual yang biasa dilakukan petani di Bengkulu Selatan ini merupakan agenda wajib sebelum proses melakuan penanaman padi.
Baca SelengkapnyaTradisi dilakukan pada 14 Rabiul Awal di tempat-tempat keramat yang dianggap suci.
Baca Selengkapnya