Berantas illegal fishing, TNI AL ngeluh kekurangan BBM
Merdeka.com - Mabes TNI bekerja sama dengan Kementerian Perikanan dan Kelautan untuk memberantas ilegal fishing di wilayah Maritim Indonesia. Panglima TNI Jenderal Moeldoko, menyambut baik hal tersebut.
Namun untuk merealisasikan itu secara optimal, lanjut Moeldoko, diperlukan evaluasi yang matang, salah satunya terkait persiapan pengamanan perbatasan di Indonesia.
"Eksekusi akan kita lakukan tetapi kegiatan-kegiatan patroli juga ditingkatkan oleh Pangarmada Timur kita terhadap situasi-situasi yang meningkat perkembangannya. Di lokus tertentu, sudah ditingkatkan oleh TNI AL," kata Moeldoko, usai memimpin upacara HUT Korpri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (1/12).
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Bagaimana Kemendag mengawasi pelabuhan tikus? 'Pelabuhan tikus ini memang susah mengawasinya, dan aparat kita tidak mungkin sanggup dan tak akan cukup. Sehingga kita harus berkolaborasi. Pernah ada masyarakat yang menolak karena alasan ekonomi, mereka minta dengan berbagai alasan. Ini yang terjadi di lapangan, tapi kita lakukan yang bisa kita. Kita push terus,' ujarnya.
-
Siapa yang menemukan kapal tersebut? Dilansir Arkeonews, kapal ini ditemukan pada Oktober 2023 oleh tim peneliti Institut Ilmu Laut Dalam dan Teknik Akademi Sains China.
Hal lainnya, Moeldoko menerangkan, saat ini ada 159 kapal dari TNI AL yang siap memberantas para nelayan yang melakukan ilegal fishing di laut Indonesia. Tapi dalam pelaksanaannya, operasi ini terkendala kebutuhan bahan bakar minyak untuk tiap kapalnya.
"Sebentar lagi akan kami terapkan, penenggelaman kapal nelayan asing yang nakal. Tapi waktu itu sudah kita laporkan ke Pak Presiden, kemampuan kapal kita cukup, ada 159 kapal. Hanya persoalan BBM baru terdukung 27 persen dari seharusnya. Tetapi kita memahami keterbatasan itu, yang penting ada kemauan pemerintah untuk mendukung dan udah menyepakati itu," jelas Moeldoko.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Marsetio memaparkan peranan TNI AL bukan hanya untuk mengawasi ilegal fishing dalam mempertahankan kedaulatan kelautan Indonesia. Menurutnya ada tiga hal penting yang dilakukan TNI AL.
"AL memiliki 3 peran, tidak hanya mengawasi ilegal fishing. Pertama military role dalam konteks penegakan kedaulatan yan kedua peran penegakan hukum, dan ketiga peran diplomasi. Enggak ada kapal kita yang khusus untuk ilegal fishing. Kapal melakukan patroli ketiganya (peran) melekat itu," jelas Marsetio.
Senada dengan Panglima, Marsetio mengatakan kendala bahan bakar untuk kapal TNI saat ini memang menjadi kebutuhan yang mendasar. Apabila kebutuhan bahan bakar tersebut terpenuhi, menurutnya TNI AL siap melakukan 3 peran tersebut.
"Saat ini memang BBM kita baru terpenuhi 27 persen dari yang kita butuhkan. Apabila itu sudah terpenuhi kita akan bisa ke mana-mana, begitu ada informasi dari KKP, ada kegiatan ilegal, kita bisa langsung ke sana. Sekarang ada hambatan kaitannya dengan bahan bakar," jelasnya.
Marsetio berharap, kendala tersebut bisa diatasi pada anggaran di tahun 2015 mendatang. "Setidaknya dalam setahun kita butuh sekitar 5,6 juta kiloliter, dan sekarang baru terpenuhi sekitar 27 persennya saja. Tapi pada anggaran 2015 ini yang akan dipenuhi," tutup Marsetio. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Ikan Asing tersebut disangkakan dengan dugaan penggaran Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaPara nelayan diiming-iming gaji besar dibandingkan fokus terhadap keterampilan melaut.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPelaku ilegal fishing itu bahkan mengakali perizinan dengan mengajukan izin ke pemerintah daerah.
Baca Selengkapnyadipasangkan pada kapal-kapal yang difokuskan untuk menjaga kawasan Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi (Utara).
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPung menyebut kerugian akibat pencurian ikan atau illegal fishing mencapai Rp3,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kapal tanker yang dioperasikan lantaran kebutuhan Indonesia per hari terhadap BBM mencapai 1,3 juta barrel dan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca Selengkapnya