Berapa harga ideal rokok di Indonesia?
Merdeka.com - Pro kontra wacana kenaikan harga rokok terus bergulir. Kenaikan rokok hingga Rp 50 ribu per bungkus dinilai belum maksimal.
Sosiolog Musni Umar menyebut jika harga rokok Rp 50 ribu masih terbilang sangat murah. Sebab, sejumlah negara maju bahkan sudah menjual per bungkus rokoknya dengan harga yang jauh lebih mahal, sehingga menurutnya pemerintah Indonesia juga harus mengaplikasikan hal tersebut.
"Harga Rp 50 ribu itu masih murah. Negara-negara maju seperti Australia, Selandia Baru, dan Singapura, di sana itu harga rokok itu di atas Rp 100 ribu lebih. Seharusnya di Indonesia juga demikian," ujar Musni kepada merdeka.com, Selasa (23/8).
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Mengapa penerimaan cukai rokok turun? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Pajak apa yang dikenakan di Jakarta tahun 1950an? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan. Ini menjadi hal yang unik lantaran di masa sekarang, pemilik sepeda dan hewan peliharaan tidak perlu dikenakan pajak.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana toko roti di Jakarta siasati kenaikan harga bahan baku? Toko roti di kawasan Rawa Belong, Palmerah, Kota Jakarta Barat mampu menyiasati kenaikan harga bahan pokok yang terjadi belakangan. Produk yang dijual toko itu memiliki ukuran dan harga yang tetap alias tidak terpengaruh dari kenaikan harga bahan baku.
Musni menilai, ada kaitan antara kebiasaan tidak sehat dari masyarakat kelas menengah ke bawah di Indonesia, dengan begitu murahnya harga per-bungkus rokok yang dijual saat ini. Secara sosiologis, dirinya menyebut jika kebiasaan meminum kopi dan merokok di pagi hari, kerap dijadikan ritual bagi sebagian masyarakat menengah ke bawah di Indonesia, untuk menahan rasa laparnya hingga siang hari.
"Bagi mereka yang merokok itu bisa menahan lapar. Biasanya dari kalangan masyarakat bawah itu, di pagi hari mereka cukup ngopi dan merokok. Itu bisa menahan lapar mereka sampai siang hari sehingga mereka tidak perlu makan pagi," ujarnya.
Musni mengatakan, budaya yang tidak sehat dengan masih begitu murahnya harga rokok saat ini, akan menimbulkan dampak jangka panjang bagi masalah kesehatan para perokok. Hal ini di sisi lain juga akan menambah beban pemerintah, dalam hal penyediaan layanan dan biaya kesehatan bagi masyarakat.
"Untuk jangka panjangnya itu mereka menimbulkan masalah kesehatan. Kalau kondisi ini dibiarkan, yang susah adalah pemerintah. Karena mereka harus menyediakan anggaran yang besar melalui BPJS," kata Musni.
Untuk itu, Musni mengaku mendukung kenaikan harga rokok di Indonesia, karena menurutnya hal itu akan mampu menekan tingkat konsumsi masyarakat pada rokok. Selain itu, hal tersebut juga akan meringankan beban pemerintah dalam penyediaan layanan kesehatan, serta membuat masyarakat lebih sehat karena berkurangnya aktifitas merokok, akibat harga yang meroket tinggi.
"Secara sosiologis juga akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat bawah untuk merokok. Jika demikian, maka kesehatan mereka akan lebih baik. Kemudian dari sisi pemerintah, biaya mereka untuk mengeluarkan dana pengobatan masyarakat akan berkurang, karena hidup mereka jadi lebih sehat," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaTernyata kenaikan tarif cukai rokok juga ditanggung masyarakat yang mengonsumsi rokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.
Baca SelengkapnyaRokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka prevalensi perokok tetap tinggi dan penerimaan negara belum optimal
Baca SelengkapnyaAndry juga menyoroti aturan zonasi larangan penjualan rokok radius 200 meter dari satuan pendidikan yang masih rancu karena tidak disebutkan dengan jelas.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca SelengkapnyaSebab saat cukai naik terlalu tinggi, harga rokok pun langsung ikut meningkat.
Baca SelengkapnyaPemerintah menilai, fenomena ini sudah menjadi tantangan dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaAturan ini membuat selisih harga rokok antar golongan semakin jauh
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei yang dilakukan oleh Indodata, peredaran rokok ilegal di Indonesia mencapai 46,95 persen pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya