Berapa lama manusia bertahan di air jika pesawat jatuh di laut?
Merdeka.com - Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 hilang kontak setelah beberapa saat lepas landas dari Bandara Juanda, Minggu (28/12) pagi. Pesawat jenis Airbus 320 tersebut mengangkut 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak, dan satu balita.
Mengetahui kejadian ini, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan langsung berusaha keras mencari letak keberadaan pesawat milik Pengusaha asal Malaysia, Tony Fernandez itu. Usaha keras tim Basarnas dan tim gabungan itu membuahkan hasil di pencarian hari ketiga kemarin.
Tim penyelamat menemukan serpihan pesawat di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Tidak hanya serpihan pesawat yang berhasil ditemukan, tapi ditemukan pula 3 jenazah yang diduga penumpang AirAsia QZ 8501. Penemuan itu ditemukan di titik radial 225 jarak 97 mil dari Pangkalanbun.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana bangkai pesawat ditemukan di Raja Ampat? Pada awal tahun 1990-an, penyelam asal Belanda bernama Max Ammer berkunjung ke Raja Ampat. Ia merupakan pelopor penyelam di Raja Ampat. Berkat kecintaannya pada aktivitas menyelam pula, ia berhasil berhasil menemukan bangkai pesawat tempur P47D merah sepanjang 15 meter di kedalaman sekitar 26-33 meter di dasar berpasir dekat Pulau Wai. Selain itu, Max juga menemukan bangkai pesawat Thunderbolt di perairan Pulau Batanta.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Lokasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di wilayah perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, tidak jauh dari pantai. Ini lantaran ditemukan serpihan yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter dari bibir pantai.
"Jaraknya kurang lebih 200 meter dari bibir pantai," ujar Kepala Humas Basarnas, Yusuf Latif, di kantornya, Jakarta, Selasa (30/12).
Meski jaraknya tidak jauh dari pantai, Basarnas tidak bisa menduga-duga soal kemungkinan adanya korban yang selamat.
"Saya bukan Tuhan, saya bukan malaikat. Saya berharap ada yang masih selamat, tapi kita lihat saja kenyataannya nanti," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo di lokasi yang sama.
Dengan ditemukannya tiga jenazah itu, berbagai kalangan menganggap sulitnya para penumpang akan selamat dari peristiwa itu. Ditambah pula, QZ 8501 jatuh di tengah laut lepas. Sesungguhnya, berapa lama manusia mampu bertahan di air jika terdampar di tengah laut?
Dilansir dari NTSB (National Transportation Safety Board), tingkat keselamatan manusaia bertahan di air tersebut sangatlah tinggi, yakni 95 persen orang yang mengalami kecelakaan pesawat akan dapat bertahan hidup dari kecelakaan tersebut namun itu tidak melihat apa yang terjadi sesudahnya.
Untuk dapat selamat dari kecelakaan pesawat terbang itu ternyata salah satu yang menentukan adalah pakaian dan sepatu yang dikenakan si penumpang. Sebagai contoh, manusia tentu tidak dapat berlari dengan baik jika mengenakan sandal flip-flop atau sepatu high-heels. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat Super Tucano yang dikendarai empat prajurit TNI AU tersebut sempat hilang kontak sekitar pukul 11 siang.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSeminggu ini pihaknya sudah melakukan proses evakuasi. Tetapi baru serpihan pesawat yang didapat.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaPesawat tersebut sedang menjalani latihan formasi.
Baca Selengkapnya