Beras Bulog kurang diminati masyarakat Sulawesi Utara
Merdeka.com - Seperti yang dialami beberapa daerah di Indonesia sejak sepekan terakhir ini, kenaikan harga beras juga terjadi di daerah Sulawesi Utara. Meski demikian, warga terkesan enggan membeli maupun mengonsumsi beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog).
"Realisasi pelaksanaan operasi pasar di wilayah pasar-pasar di Manado khususnya dan Sulawesi Utara umumnya, (beras Bulog) kurang diminati masyarakat karena masyarakat cari beras yang lebih fresh dan beras yang lebih bagus," ujar Kepala Divre Bulog wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, Yayan Suparyan, saat ditemui di kantornya, Selasa (24/2).
Dirinya menampik keluhan pedagang yang mengatakan beras milik lembaga pangan ini tak ditemui di pasaran, Yayan berkelit. "Tidak sama dengan di Jakarta pak. Kalau di kita tidak ada pedagang yang mengajukan permohonan untuk beras Bulog," ujar dia.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kenapa beras jadi langka? 'Satgas berdalih salah satu penyebab beras gagal panen imbas cuaca tidak menentu di beberapa daerah. Namun begitu, ketersediaan beras saat ini terbilang masih aman meski harganya mengalami perbedaan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).'
-
Bagaimana Bulog menekan kenaikan harga beras? 'Disamping itu BULOG juga menggelontorkan beras operasi pasar tidak hanya ke retail, tidak hanya ke grosir tapi juga ke pasar-pasar. Dengan jumlah stok Cadangan Beras Pemerintah yang kita kuasai saat ini sebanyak 1,6 juta ton maka berapapun permintaan pasar akan dipenuhi oleh BULOG' tambah Jokowi.
-
Bagaimana Bulog membuat harga beras di Pasar Johar turun? 'Upaya yang kami lakukan dengan membanjiri beras SPHP di Pasar Johar Karawang ini cukup membuahkan hasil, dari pantauan kami di lapangan harga beras disana sudah mulai turun sebesar Rp 1.000 - Rp 1.500 per kilo,' ujar Bayu dalam siaran tertulisnya, Minggu (25/2).
Namun, dikatakannya, pihaknya siap menyalurkan beras cadangan milik pemerintah kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan beras yang harganya semakin meroket. Ketersediaan stok masih cukup untuk lebih dari setengah tahun ke depan.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, untuk wilayah Sulut dan Gorontalo kekuatan stok kita cukup untuk 7 bulan ke depan," jelas Yayan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaPenyebab masuknya beras impor ke Sulses bukan karena produksinya. Tapi didistribusi ke daerah, akhirnya kekurangan untuk sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaImbauan bagi orang kaya untuk tidak membeli beras SPHP lantaran terdapat anggaran subsidi pada beras produksi Bulog tersebut.
Baca SelengkapnyaHarga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah.
Baca SelengkapnyaWarga berharap pasar beras murah itu lebih sering digelar
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaOmzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaPemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca Selengkapnya