Beras plastik beredar, pedagang pasar tradisional ngaku sepi pembeli
Merdeka.com - Terkuaknya peredaran beras berbahan plastik rupanya membuat pedagang kecil terpukul. Mereka mulai ditinggal pembeli hingga akhirnya merugi.
"Pedagang kecil jadi korban. Sudah merugi, orang jadi tidak percaya," kata Ketua Penggilingan Padi dan Perdagangan Beras Seluruh Indonesia, Nellys Soekidi, di diskusi bertema Kejahatan Beras Sintesis, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).
Nellys menduga ada pihak yang ingin mencari untuk terkait pemberitaan beras palsu yang ramai diberitakan sejumlah media. Dikatakannya, pemberitaan itu membuat orang beralih dari pasar tradisional ke pasar modern.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang memberikan informasi tentang denda jersei palsu? Melansir dari Antara, Direktorat Bea Cukai Jerman, Yvonne Schamber mengatakan penggemar yang mengenakan kaus palsu untuk penggunaan pribadi tidak perlu khawatir.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Di mana mitos beras mentah berkembang? Dalam masyarakat, beredar berbagai mitos seputar konsumsi beras mentah yang dianggap memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan beras yang telah dimasak.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Seluruh Indonesia, Ngadiran, sependapat dengan Nellys. Bagi Ngadiran, berita beras plastik berdampak pada usaha pedagang kecil di pasar tradisional.
"Banyak sidak makanan berformalin dan berbahaya di pasar tradisional tidak pernah di pasar modern. Jangan sampai pasar tradisional yang digambaran buruk dan jorok, jadi kian terasingkan," katanya.
Ngadiran menemukan para konsumen yang biasanya membeli beras dalam jumlah besar di pasar tradisional. Padanya, pedagang ngaku sepi pembeli.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut
Baca SelengkapnyaPedagang nasi goreng itu hanya bisa termenung melihat penjual lain yang dagangannya lebih ramai.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaJangan hanya minta maaf lalu selesai. Kasus Ini harus ditindaklanjuti secara hukum.
Baca SelengkapnyaBerdagang jadi salah satu cara bertahan hidup masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaOmzet pedagang beras di sejumlah pasar di Garut, Jawa Barat, diketahui mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaKondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.
Baca Selengkapnya