Berawal dari Acara Pesta, Warga 2 Desa di NTT Saling Serang
Merdeka.com - Warga dua desa di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) saling serang, Rabu (13/10). Kejadian ini dipicu acara pesta dan ada ketersinggungan antarwarga, yang kemudian berujung saling serang.
Aksi saling serang ini melibatkan warga dari Desa Bokong, Kecamatan Taebenu dan Desa Oelpuah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Warga dari keuda desa terlibat aksi saling lempar batu dan kayu. Beberapa sepeda motor rusak.
Kerusuhan baru berakhir ketika polisi tiba lokasi kejadian pada Kamis (14/10) sekitar pukul 03.00 WITA.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kapan keributan di hajatan terjadi? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa terjadi bentrokan di Muntilan? 'Setelah kegiatan selesai, saat pulang, salah satu kelompok ini bersinggungan dengan kelompok lain. Kemudian ada kesalahpahaman hingga terjadilah gesekan di lapangan,' kata Kombes Pol Ruruh, dikutip dari ANTARA.
-
Siapa saja yang terlibat dalam bentrokan di Muntilan? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
Polisi mengamankan 10 pemuda yang diduga pelaku penyerangan yang merupakan warga Desa Bokong.
"Mereka diduga melakukan penyerangan terhadap masyarakat Desa Oelpuah, dan kita amankan di Mako Polres Kupang," ujar Kasubag Humas Polres Kupang, AKP Simon Seran.
Polisi juga mengamankan enam unit sepeda motor sebagai barang bukti, empat di antaranya dalam kondisi rusak.
"Untuk kepentingan penyelidikan dan pertimbangan situasi di lapangan para terduga pelaku dibawa dan diamankan di Mako Polres Kupang, termasuk enam unit barang bukti sepeda motor," tambahnya.
Sementara itu personel Polsek Kupang Tengah sedang mendata dan mengarahkan korban pelemparan untuk membuat laporan polisi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ricuh saat malam Tahun Baru, warga di Bali bakar tiga sepeda motor Pecalang
Baca SelengkapnyaKorban melaporkan kejadian tersebut kepada Kelian Banjar Kehen dan Pecalang Desa Adat.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaKejadian ini mendapatkan keprihatinan dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaDua kelompk awalnya saling menantang di media sosial.
Baca SelengkapnyaPentas seni dan karnaval merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 di Garut , Rabu (16/8), diwarnai kericuhan. Bentrokan terjadi di dua lokasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca SelengkapnyaRibut-ribut yang terjadi dipicu cekcok sejumlah orang karena dalam pengaruh alkohol.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca Selengkapnya