Berbekal senjata tua, polisi merayap di pegunungan Papua
Merdeka.com - Insiden pembakaran polsek Pirime, kabupaten Lanny Jaya Papua di tahun 2012 masih meninggalkan duka bagi para polisi Papua. Betapa tidak selain kantor polisi tersebut dibakar rata dengan tanah, pelaku juga menembak, memutilasi dan membakar anggota polisi di sana, termasuk Kapolsek Pirime.
"Kapolres Jayawijaya melapor ke Kapolda. Paska insiden Kapolda baru tahu ada sistem shift di polsek gunung. Ada tiga shift yang terdiri dari empat personel. Satu naik dinas, satu stand by, dan satu istirahat," ungkap mantan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian dalam bukunya.
12 Personel ini tidak bisa langsung pulang ke rumah setelah lepas dinas karena tidak ada perumahan untuk anggota. Yang menurut Tito keadaan keluarga mereka memprihatinkan.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? âPelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,â ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pasukan RPKAD mencari para Jenderal? Pasukan elite baret Merah dikerahkan untuk merebut sejumlah sasaran penting yang dikuasai Gerakan 30 September.Setelah itu mereka mencari jenazah para jenderal yang hilang.
Setiba di Wamema Kapolda mengadakan rapat untuk mengejar pelaku pembakaran yang jumlahnya sekitar 20 orang. Saat memimpin rapat Tito yang saat itu menjadi Kapolda, dikejutkan dengan suara tembakan berkali-kali.
"Ternyata ada anggota sedang melampiaskan emosi dengan menembakkan senjata. Mereka marah dengan gugurnya polisi," cerita Tito dalam buku Bhayangkara di Bumi Cendrawasih.
Setelah ditenangkan, mereka menyatakan siap bergabung memburu pelaku penembakan. Padahal yang mereka punya hanya senjata Mauser tua.
Perjuangan memburu pelaku makin terasa, saat rombongan kapolda yang melewati lereng gunung menuju Pirime ditembaki. Bak film perang mereka mati-matian melawan pelaku dalam medan yang sulit.
"Terjadi kontak senjata selama dua jam, para anggota merayap naik ke gunung sambil terus menembaki para penyerang. Melihat pasukan merangsek naik, penyerang pun lari," ungkap Tito lagi.
Bagi Tito pengalaman ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi dirinya. Dia tidak lagi menyamakan tantangan polisi di Papua dengan daerah lainnya. Tito yang naik menjadi Asrena Polri berusaha agar polisi heroik seperti mereka dapat diberi kesejahteraan khusus dan diperhatikan juga karier mereka. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaPasukan Korps Brigade Mobile (Brimob) kembali terlibat perang dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum lama ini.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaAparat keamanan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca Selengkapnya