Berbekal suara 6%, PKS mau koalisi gaya apa?
Merdeka.com - Dalam hitung cepat Pemilu 2014 versi Lembaga Survei Indonesia (LSI), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh 6,46 persen atau berada di urutan keenam. Sedangkan versi Kompas, PKS mendapat 6,98 persen.
Sudah dua kali PKS berkoalisi dengan Partai Demokrat di Pemilu 2004 dan 2009. Saat itu Demokrat memimpin koalisi dan mengantarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI.
Kini peta politik berubah. Partai Demokrat tak seperkasa 2009 lalu. Suara mereka merosot dari 20 persen ke kisaran 9 persen. Presiden SBY pun sudah tak bisa lagi mencalonkan diri.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Bagaimana PKD membantu Pilkada 2024? PKD atau Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa merupakan salah satu bagian dari badan adhoc yang akan membantu mensukseskan jalannya Pilkada.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Melihat kekuatan, ada tiga kemungkinan pasangan capres dan cawapres di Pilpres mendatang. Jokowi dari PDI Perjuangan, Aburizal Bakrie dari Golkar dan Prabowo dari Gerindra. Siapa yang kira-kira akan dipilih PKS untuk berkoalisi?
Berikut langkah-langkah PKS menggalang koalisi.
PKS siap pimpin oposisi
Presiden PKS Anis menegaskan, jika PKS tidak berkoalisi, akan siap jadi oposisi. "Kalau tidak memimpin koalisi, ya mimpin oposisi," tegas Anis.Dia menambahkan, koalisinya bebas tanpa basis agama maupun nasionalis, menunggu hasil survei akhir.Kita terbuka saja kepada partai apapun. Sudah ada komunikasi dengan partai lain," katanya.Mengenai pencapresan, Anis mengatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis Syuro PKS. "Kalau masalah pencapresan, tunggu hasil pileg, baru Majelis Syuro mengumumkan, itu semua urusannya Majelis Syuro," tegasnya.
PKS ditawari biar tak move on
Lewat akun twitternya politikus Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring berkicau. PKS sedang dirayu mantan kawan di koalisi untuk bergabung kembali.Tifatul menggambarkan soal koalisi ini dalam bentuk pantun, Sabtu (12/4).Baru mencoba cicipi kelepon/Makanan tersaji nasi kebuli/Baru mencoba untuk move-on/Mantan koalisi ngajak kembali...:DNamun dia tak menyebut apakah Partai Demokrat yang menahan PKS biar tak move on.
Belajar dari pengalaman
Wakil Sekjen DPP PKS, Fahri Hamzah mengatakan pihaknya tidak akan mengekor partai lain mencari pasangan koalisi untuk membentuk pemerintahan mendatang tanpa konsep yang jelas. PKS telah belajar dari pengalaman masa transisi sejak 1998 yang menggambarkan koalisi selalu gagal dalam praktiknya.Dia menambahkan, PKS sedang menyiapkan konsep koalisi yang baik dan benar serta sesuai dengan sistem pemerintahan yang ada. Sebab selama ini pemerintahan transisi semua koalisinya kurang berhasil."Karena itu kami tidak mau ikut-ikutan mencari partner koalisi sebelum jelas konsep koalisinya," ujar Fahri di Jakarta, Sabtu (12/4).Atas dasar itu, kata Fahri, partainya belum menggalang pertemuan dengan partai mana pun. Alasannya, PKS tidak akan menemui partai lain kalau untuk berkoalisi kalau belum menjabarkan konsep koalisi mereka.
Tak mau cuma bagi-bagi kue
Menurut Sekjen PKS Fahri Hamzah seharusnya koalisi sejak awal sudah menyepakati bersama-sama apapun yang terkait pemerintahan yang dijalankan bersama. Sebab, PKS tidak mau lagi ikut-ikutan membangun sesuatu yang akan hancur dalam waktu singkat."Konsep yang ada sekarang cuma 'bagi-bagi kue' yang tidak ada untungnya buat rakyat. Harus jelas bagaimana misalnya pemberantasan korupsi akan dilakukan, bagaimana membangun infrastruktur pemerintahan yang benar dan sebagainya," kata Fahri.Fahri melanjutkan, dengan sistem dan kondisi saat ini, tanpa disiasati maka siapapun presiden yang berkuasa akan menghadapi kesulitan."Kami selalu dituduh menjadi biang kerok dalam koalisi, padahal kami ini korban dari sistem koalisi yang tidak dipimpin secara baik," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPeluang itu setelah Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan PKS.
Baca SelengkapnyaPKS lebih menginginkan ada dua poros untuk Pilgub Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaDua partai parlemen PKS dan PDIP ancang-ancang bakal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada semangat menjaga persatuan antar elemen bangsa termasuk partai politik.
Baca SelengkapnyaPKS dan Golkar Mulai Dekat jelang Pilkada DKI, Mau Usung Siapa?
Baca SelengkapnyaPKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.
Baca SelengkapnyaPKB menginventarisasi nama-nama yang masuk di Timnas Pemenangan AMIN, termasuk di kalangan internal partai.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengalihkan dukungan kepada paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Baca Selengkapnya