Berdalih bertanya, warga bantah sandera 7 anggota KLHK
Merdeka.com - Puluhan warga di dua desa di Kabupaten Rokan Hulu dan Rokan Hilir, Riau, membantah telah menyandera tujuh penyidik PNS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (2/9). Mereka berdalih hanya menahan sementara.
"Maksud kami hanya sekedar ingin bertanya. Ingin memberi tahukan kepada anggota tim Ibu (Siti Nurbaya). Sesuai adat istiadat kami, kami ingin bertanya (bukan menyandera)," ujar Ketua Badan Pemberdayaan Desa Bonai, Rokan Hulu, Jefriman saat konferensi pers di salah satu hotel di Pekanbaru, Senin (5/9).
Jefriman tetap menyampaikan permintaan maaf warga kepada Menteri Siti Nurbaya, atas kesalahpahaman tersebut.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
"Mungkin apa yang kami lakukan salah menurut hukum. Lewat kawan-kawan wartawan kami menyampaikan permintaan maaf kepada Ibu Menteri," kata Jefriman.
Ketujuh penyidik dinyatakan Siti Nurbaya disandera warga yang terprovokasi oleh perusahaan, saat melakukan penyegelan di lahan bekas terbakar, di perkebunan kelapa sawit.
Menurut Jefriman kronologis kejadian saat itu masyarakat spontan atas apa yang dilakukan tim KLHK yang melakukan penyegelan dan memasang pancang. Masyarakat spontan melihat tindakan itu bertanya kepada petugas dan membawa mereka untuk berdiskusi.
Petugas KLHK juga tidak dikenali. Menurutnya, mereka datang tanpa didampingi perwakilan pemerintah daerah.
"Apa yang kita lakukan itu spontanitas. Rasa tidak terima kita atas apa yang dilakukan petugas KLHK. Mereka lakukan penyegelan, pasang plang. Setiap pekerjaan di suatu tempat ini menurut saya (seharusnya) bekerja sama dengan Pemda. Mereka akan melakukan ini dan itu. Kami dari lembaga atau pemerintahan setempat bersedia menemani," kata dia.
Jefriman mengatakan, aksi yang dilakukan warga bukan bentuk pengancaman, apalagi sampai melakukan kontak fisik. Dia juga membantah pernyataan Menteri Siti, yang menyatakan penyidik dipaksa menghapus foto hasil proses penyelidikan.
Yang terjadi, menurut Jefriman, justru mereka menyerahkan sendiri data yang telah mereka kumpulkan dan mencabut plang penyegelan.
"Kami tidak ada paksa petugas mencabut dan membongkar peralatan yang mereka bawa. Tetapi mereka menawarkan, kalau bapak keberatan akan dihapus," katanya menirukan ucapan staf KLHK.
Sementara itu, terkait areal perkebunan yang terbakar dan yang mereka kelola, Jefriman menyebutkan bahwa lahan itu merupakan lahan milik mereka turun temurun. Perusahaan PT Andika Pratama Sawit Lestari, dimintakan untuk mengelola lahan tersebut.
Pengelolaan lahan dilakukan untuk menyambung kehidupan dari hasil perkebunan. Selama ini mereka hanya mengandalkan penghidupan dari hasil bercocok tanam.
"Satu-satunya usaha kami dengan membangun kebun di atas tanah suku Ninik Mamak, yang hasilnya akan dibagikan kepada anak kemenakan," ucapnya.
Menurutnya masyarakat mulai menanami lahan tersebut sejak tahun 2008 silam. Saat ini kondisi kelapa sawitnya sudah ada yang berbuah. Mereka justru balik bertanya kebakaran yang terjadi tidak mungkin dilakukan oleh masyarakat secara sengaja di saat hampir panen.
Api menurut mereka berasal dari luar areal perkebunan, yang menjalar dibawa angin, sehingga perkebunan terbakar, dan gagal panen.
Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Kelompok Tani Melayu Terpadu Desa Siarang-arang Kecamatan Pujud, Rokan Hilir, Ajirnarudin. Menurutnya, warga juga bekerja sama dengan PT APSL.
"Terbangun di atas lahan 3.300 hektare. Sawit kami ada yang berumur 4 tahun, mulai berbuah. Ada yang umur 2 tahun, 3 tahun, dan setahun. Namun musibah datang menimpa. Tanggal 22 Agustus 2016 kebun yang kami bangun dimasuki titik api. Pertama, dari sebelah timur masuk kebun sebelah barat. Ini dapat terkendali,"ujar Ajirnarudin.
Hal senada disampaikan Legal PT APSL, Novalina Sirait. Dia mengatakan kalau perusahaan tidak memiliki lahan di kawasan tersebut. Perusahaan bekerja sama untuk mengelola lahan.
"Untuk meluruskan, lahan yang terbakar itu lahan kelompok tani. Api berasal dari kebun orang, dan sudah ada laporan polisinya. Kalau diliat, siapa yang paling dirugikan, tentu masyarakat. Dan tidak mungkin masyarakat mau membakar lahan mereka sendiri," pungkas Novalina. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaTim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik sedang fokus melakukan analisis terhadap barang bukti.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu dilaksanakan dalam rangka penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola perkebunan dan industri kelapa sawit periode 2005–2024.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaKejagung menilai kasus ini terbilang mirip dengan perkara Duta Palma,
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami dugaan unsur kelalaian kecelakaan kerja dalam insiden ledakan tungku peleburan besi di PT San Xiong Steel Indonesia.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga warga dikabarkan meregang nyawa diduga akibat tertembak polisi
Baca SelengkapnyaPemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaSuara tembakan terdengar sangat banyak dan dalam jarak yang cukup dekat
Baca Selengkapnya