Berdalih tanya izin, seorang Satpol PP Pekanbaru palak warga
Merdeka.com - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru berinisial F dan rekannya, diduga memeras seorang warga kota Pekanbaru, Riau, tinggal di Kecamatan Rumbai Pesisir bernama Kasnawati.
Kasnawati mengaku sudah dua bulan lebih dimintai 'uang rokok' oleh F. Kejadian pahit dialaminya berawal saat dia mulai membangun rumah petak berlokasi di sekitar daerah Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru.
"Saya diminta Rp 1 juta oleh petugas (satpol PP) tersebut. Selama proses pembangunan berjalan, selama itu pula saya didatangi dia," kata Kasnawati, Minggu (21/2).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa polisi meminta uang kepada pemobil? 'Seratus ya, pak, nggak ada, pak,' ucap pemobil. Namun sang polisi tetap kukuh meminta Rp150 ribu. Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
Menurut Kasnawati, ada dua orang anggota Satpol PP kerap mendatangi dirinya. Setiap datang, petugas Satpol PP itu mempertanyakan kelengkapan izin pembangunan rumah petaknya.
"Mereka bilang pengecekan izin. Saya bilang kalau izinnya sedang diusahakan Pak, April ini baru dimulai," ujar Kasnawati.
Meskipun Kasnawati sudah menjelaskan persoalan itu, tetapi tidak membuat petugas satpol PP itu memaklumi. Bahkan, aksi serupa terus dilakukannya dengan mendatangi rumah Kasnawati sedang dalam tahap pembangunan.
"Sudah sering mereka (dua anggota satpol PP) itu datang. Karena sering sekali datang, saya jadi takut, lalu saya hubungi teman saya," ucap Kasnawati.
Kemudian, terjadi negosiasi antara dua anggota satpol PP itu dengan teman Kasnawati. Namun, upaya itu ternyata bukan selesai begitu saja. Dia mesti merogoh sejumlah kocek supaya anggota satpol PP itu tidak merongrong terus.
"Terakhir sekitar empat hari yang lalu. Itulah saya kasih uang Rp 1 juta. Setelah itu dia bilang, kalau ada petugas lain yang datang nanya-nanya, suruh saja hubungi dia," imbuh Kasnawati menirukan perkataan Satpol PP itu.
Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, petugas satpol PP berinisial F mengakui dia memang meminta uang. Namun, menurut dia, perintah itu datang langsung dari komandannya.
"Mau bagaimana lagi. Saya disuruh komandan ke sana. Karena perintah, makanya saya datangi. Soal nilainya memang iya Rp 1 juta. Tapi dari uang itu saya dapat bagian untuk uang rokoknya," kata F saat dihubungi melalui telepon.
Soal tudingan pemerasan memang diakui F. Dia tidak tahu dari mana uang itu. Sebab, duit diberikan langsung melalui teman Kasnawati.
"Kami tak tahu, soalnya yang kasih rekannya ibu Kasnawati itu. Katanya uang rokok. Uangnya dibagi-bagilah. Kalau kami minta itu enggak benar. Kita ke sana mau tanya soal perizinannya saja," ucap F.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, yang mendapat informasi itu meradang. Dia berjanji akan memanggil anak buahnya buat dimintai keterangan. Jika terbukti sesuai dengan fakta, dia menjanjikan tak segan-segan memproses.
"Nama sudah ada, Senin (22/2) besok akan saya panggil. Kalau benar iya, kita akan proses. Kita pastikan apa saat itu mereka bawa surat tugas apa tidak. Apakah sudah sesuai SOP-nya atau tidak. Sudah sering kita menerima laporan seperti ini," kata Zulfahmi.
Zulfahmi mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru, bila ada petugas Satpol PP kedapatan meminta uang, jangan dilayani. Dia malah meminta melaporkan persoalan itu kepadanya.
"Saya berterima kasih ada laporan ini. Ini bisa dijadikan pelajaran bagi yang lain agar tidak menyalahgunakan wewenang," tutup Zulfahmi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Patsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan bertindak tegas kepada personel yang melakukan pelanggaran yang dapat merusak citra Polri
Baca SelengkapnyaPemeriksaan sejumlah pihak telah dilakukan. Rekomendasi dari Inspektorat juga sudah keluar.
Baca SelengkapnyaPekan depan akan diumumkan sanksi untuk atasan yang paksa PSSU utang ke Pinjol.
Baca SelengkapnyaKasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.
Baca SelengkapnyaKelakuan buruk Aipda Ari Wahyudi, mantan Kanit PPA Polres Tebo, terbongkar setelah dia dicopot dari jabatannya karena meminta uang pada ayah korban perkosaan.
Baca SelengkapnyaMardiana kemudian dimintai uang Rp3 juta untuk 3 pintu rumah kontrakan.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaAiptu US ditahan di Rutan Polrestabes Bandung hingga proses sidang disiplin dan pemberian sanksi.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaLatif mengatakan, pelayanan BPKB tadinya terpusat di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca Selengkapnya