Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berdoa di Raudhah, ziarah ke makam Rasulullah

Berdoa di Raudhah, ziarah ke makam Rasulullah Raudhah n makam rosulullah. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tak lengkap rasanya kalau tidak ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW saat berada di Kota Madinah. Makam Nabi yang berada satu kompleks dengan Masjid Nabawi selalu menjadi incaran jutaan jemaah haji yang singgah di Madinah. Apalagi di musim haji, kompleks makam Nabi pun tak pernah sepi dari peziarah selama 24 jam.

Saat musim haji begini, tidak mudah untuk bisa ke Raudhah. Harus mencari waktu supaya bisa melaksanakan salat dua rakaat di Raudhah, dilanjutkan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Supaya tidak antre panjang, jemaah haji dianjurkan datang di atas jam 12 malam waktu setempat. Sebab, saat jam-jam itu, jemaah yang berada di Masjid Nabawi meski banyak namun tidak terlalu berdesak-desakan.

Baca juga: Ini Cara Dan Adab Ziarah Ke Makam Nabi Muhammad Saw

Pada Minggu (15/8) lalu, usai salat subuh berjamaah di Masjid Nabawi, saya mencoba untuk mampir ke Raudhah. Meski keputusan itu kurang tepat, lantaran usai salat subuh pastinya jemaah membeludak, namun tetap saja niat itu saya laksanakan. Sudah hampir seminggu berada di Madinah, kok belum juga 'sowan' ke Makam Rasulullah, pikir saya waktu itu.

Akhirnya, sendirian saya ikut antre di antara ratusan orang yang hendak ke Makam Nabi. Sekitar setengah enam pagi saya ikut antre, baru bisa masuk ke raudhah sekitar pukul 07.00. Artinya satu setengah jam saya harus menunggu, berdesak-desakan di antara ratusan bahkan ribuan jemaah yang hendak ke Raudhah.

Agar tidak terlalu berdesak-desakan saat salat, askar menerapkan sistem 'buka tutup'. Menyekat Raudhah menjadi beberapa bagian dengan tirai putih, termasuk bagian untuk jemaah putri, lalu memepersilakan jemaah untuk salat dan doa kurang lebih 5 menit saja. Setelah itu para jemaah pun diminta segera keluar, bahkan dengan sedikit paksaan, agar gantian dengan jemaah lain yang sudah menunggu.

Usai salat dua rakaat saya keluar Raudhah, berjalan ke luar melewati makam Nabi Muhammad SAW. Berbentuk kotak besar warna hijau dihiasi kaligrafi Alquran, makam Nabi Muhammad satu tempat dengan sahabat Umar Bin Khattab serta Abubakar Ashiddiq. Melewati makam Nabi, kami diminta untuk tidak berdoa oleh penjaganya.

"Berdoa itu kepada Allah," kata penjaga yang memakai surban tersebut, dengan menggunakan bahasa Indonesia, karena banyak jemaah haji asal Indonesia yang ziarah ke sana saat itu.

Tak puas lantaran cuma bisa ke Raudhah dalam waktu yang singkat, esoknya saya kembali ke Raudhah bersama teman saya, sesama anggota Media Center Haji. Agar tidak terlalu antre lama dan berdesak-desakan, kami memutuskan ke Raudhah jam 2 dini hari waktu setempat.

Tiba di Raudhah, kami ternyata sudah disambut oleh antrean panjang jemaah haji. Namun meski antre, kami bisa langsung masuk ke Raudhah, tak harus menunggu satu setengah jam seperti hari sebelumnya. Kami cuma antre untuk cari tempat salat saja.

Tengah malam peluang untuk bisa ke Raudhah lebih besar, khususnya bagi jemaah pria, lantaran Raudhah sama sekali tidak disekat untuk jemaah wanita. Jadi semua pengunjungnya pria. Menunggu 5-10 menit saja, kami pun bisa salat dua rakaat dan memanjatkan doa di Raudhah. Alhamdulillah doa-doa pun bisa kami panjatkan, termasuk doa titipan teman-teman.

Raudhah menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi jamaah haji maupun umroh. Mereka berlomba untuk bisa salat dan berdoa di tempat yang masih bagian dari Masjid Nabawi tersebut. Raudhah sendiri berarti taman. Di mana umat muslim diingatkan pada satu tempat ketika malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kini, Raudhah berada di tengah-tengah Masjid Nabawi.

Raudhah menjadi salah satu tempat berdoa yang mustajab. Karenanya, tak heran jika jamaah haji maupun umroh berduyun-duyun untuk bisa salat dan berdoa di tempat tersebut. Lokasi Raudhah ini tepatnya antara makam nabi dengan mimbar Rasul seluas 144 meter persegi. Ditandai dengan pilar warna putih dan dilengkapi lampu gantung khusus, berbeda dengan lampu gantung lainnya.

Yang membedakan raudhah dengan masjid Nabawi, karpet di Raudhah berwarna hijau, sedangkan karpet Masjid Nabawi berwarna merah.

Para ahli sejarah menyebut, Raudhah adalah lokasi di bumi yang ada di surga nanti. Tempat ini pula lah yang paling mulia di Masjid Nabawi sebagaimana sabda Rasulullah: "Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman yang ada di surga." Semoga kita semua diberi kesempatan mengunjungi Raudhah, dan ziarah ke makam Rasulullah. Amin! (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP