Berebut emas di Gunung Botak Pulau Buru
Merdeka.com - Penambangan emas ilegal di Gubung Botak, Kecamatan Wamsaid, kabupaten Pulau Buru, Maluku sudah berlangsung lama. Warga umumnya menggunakan cara tradisional selama proses pencarian butiran emas.
Seiring berjalannya waktu, lokasi tambang menjadi pemicu konflik antar penambang maupun dengan masyarakat adat setempat. Tidak jarang setiap konflik pecah, selalu berujung jatuhnya korban jiwa.
Tidak cuma itu, keberadaan tambang-tambang ilegal di Gunung Botak juga mencemari dan merusak lingkungan sekitar. Hal ini dikarenakan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya oleh para penambang, semisal merkuri dan sianida.
-
Kenapa gunung berapi memuntahkan emas? Philip Kyle dari Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico di Socorro menjelaskan endapan emas berasal dari batuan vulkanik.
-
Dimana gunung berapi yang mengeluarkan emas? Di Antartika, ada gunung berapi yang mengeluarkan serpihan emas yang bernilai tinggi.
-
Bagaimana aktivitas penambangan tanah di Gunung Gedang? Tampak dalam sebuah video yang dibagikan pemilik kanal YouTube RaraTV, tampak deretan truk muatan dan ekskavator memadati kawasan bukit Gunung Gedang. Bukit itu telah tandus sepenuhnya. Tak ada lagi vegetasi yang tumbuh di sana.
-
Apa yang dilakukan pengelola tambang? “Kami berharap kepada pihak DR selaku DPO tolong kooperatif dan bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, sehingga terjadi peristiwa yang menyebabkan para korban tidak ditemukan hingga kini.“
-
Di mana lokasi tambang emas tersebut? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
Oleh karenanya, Gubernur Maluku Said Assagaff menegaskan areal penambangan emas ilegal di kawasan Gunung Botak akan segera ditutup.
"Lokasi tambang Gunung Botak akan ditutup pekan depan. Setelah tutup, tidak ada lagi aktivitas penambangan," kata Gubernur Said usai memimpin rapat koordinasi penutupan areal tambang ilegal tersebut di Ambon, Rabu (3/9). Demikian tulis Antara.
Pertemuan tertutup yang dihadiri Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Dony Monardo, Bupati Buru Ramly Umasugi, Kadis Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Maluku, Martha Nanlohy, serta sejumlah instansi teknis terkait dan tokoh masyarakat Pulau Buru, membahas berbagai langkah pengamanan terkait keputusan penutupan lokasi pertambangan ilegal yang telah berlangsung sejak empat tahun terakhir tersebut.
Gubernur dijadwalkan akan berkunjung ke lokasi tambang emas tersebut bersama Pangdam Pattimura, Mayjen TNI. Dony Monardo, Kapolda Maluku Brigjen Murad Ismail, serta instansi teknis terkait, untuk bertemu dan berbicara dengan para pemangku kepentingan termasuk pemilik lahan Gunung Botak serta masyarakat adat.
"Saya akan ke Gunung Botak untuk berbicara dengan masyarakat, pemilik lahan, tokoh adat serta para penambang, sekaligus mensosialisasi rencana penutupannya," katanya Gubernur.
Selama ditutup, lokasi pertambangan emas dijaga ketat aparat keamanan baik TNI dan Polri. Aparat keamanan juga akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba memasuki areal Gunung Botak untuk melakukan aktivitas penambangan selama masa penutupan.
Selama masa penutupan, pihaknya akan meminta manajemen PT Aneka Tambang (Antam) untuk melakukan penelitian, maupun upaya mengatasi kerusakan lingkungan akibat penggunaan merkuri dan sianida secara ilegal dan berlebihan.
Tentang kemungkinan masuknya perusahaan lain untuk menangani kegiatan penambangan emas di area Gunung Botak, Gubernur mempersilakan asalkan dikoordinasikan dengan Pemprov, Pemkab serta instansi teknis terkait serta tidak menggunakan bahan beracun dalam aktivitas produksinya.
"Silakan saja jika ada perusahaan lain atau kelompok masyarakat yang ingin menanganinya, asalkan tidak menggunakan merkuri dan sianida seperti sebelumnya serta mengantongi persetujuan dan ijin dari instansi teknis," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.
Baca SelengkapnyaIzin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaSelain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBeberapa batuan seukuran truk menggelinding dari puncak Gunung Merapi dan terdampar di tempat itu
Baca SelengkapnyaGunung Erebus, salah satu gunung berapi aktif di Antartika, mengeluarkan debu emas senilai Rp 102 juta setiap harinya. Tertarik ke sana?
Baca SelengkapnyaPara korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca Selengkapnya30 penambang batubara ilegal terancam lima tahun penjara.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca Selengkapnya