Beredar foto perwira Mabes Polri dan Polda Riau bersama bos sawit
Merdeka.com - Beredar foto sejumlah perwira menengah berpangkat Komisaris Besar di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL), yang diduga bermasalah atas kebakaran hutan dan lahan, di Hotel Grand Central kota Pekanbaru. Foto itu pun menjadi viral di media sosial dan mendapatkan sorotan.
Akibatnya, foto itu pun menjadi tudingan terhadap para perwira tersebut dan dikaitkan dengan penerbitan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3), terhadap 15 perusahaan di tahun 2015.
"Padahal perusahaan itu (PT APSL) tidak ada masuk dalam daftar perusahaan yang di SP3. Jadi foto itu, tidak ada hubungannya dengan penanganan kasus, hanya kebetulan saja berada di lokasi yang sama namun beda meja," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, Jumat (2/9).
-
Metode apa yang digunakan Polda Sumut dalam kasus pembakaran rumah jurnalis? Rupanya keberhasilan Polda Sumut mengungkapkan kasus ini tidak terlepas dari penggunaan metode modern yaitu Scientific Crime Investigation oleh penyidik.
-
Siapa yang dikritik oleh petugas damkar? 'Terus juga istilah kata, pak jangan dengerin orang yang bisikin bapak. Kasihan pak, bapak elektabilitasnya menurun, pak, jadinya. Yang bisikin bapak jangan mau, pak. Istilahnya bapak di-seblokin,' lanjut Sandi petugas damkar.
-
Apa yang dibakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Di mana kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut terjadi? Peristiwa tragis yang merenggut nyawa satu keluarga ini terjadi pada Kamis dinihari (27/6) di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Surawan yang ikut dalam foto tersebut tak menampik adanya pertemuan antara dia dengan perwira Mabes Polri bersama pengusaha hotel serta pengusaha sawit, namun situasi dalam foto itu menurutnya merupakan suatu kebetulan.
"Soal kaitan dengan SP3 itu tidak benar. Malam itu kami tim gabungan antara Propam Polda Riau dan Ditreskrimum membahas kasus yang di Meranti berdarah," ujar Kombes Surawan.
perwira mabes dan polda riau dengan pengusaha sawit ©sosmed
Dikatakan Surawan, pada waktu malam itu kebetulan ada perwira di Propam dari Mabes Polri yang datang ke Riau juga teman Kombes Surawan serta Kapolresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan yang ikut dalam foto itu. Dalam foto itu juga ada Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, yang ikut diundang untuk makan malam karena senior dari Surawan.
"Saat kami lagi ngobrol, datang rombongan pengusaha. Ada pengelola hotel dan juga pihak yang disebut pengusaha sawit, dan kami tidak kenal dengan pengusaha perkebunan itu," kata Surawan.
Surawan mengakui dia hanya kenal dengan seorang pengusaha hotel, dan tidak kenal dengan orang yang disebut-sebut pengusaha perkebunan kelapa sawit yang disangka bermasalah tersebut.
"Karena kami kenal dengan pengelola hotel, kami bertemu dan pemilik hotel minta foto bersama. Itu yang menfoto anggota saya," ucap Surawan.
Bahkan, kata Surawan, pertemuan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah pengelola hotel dan teman-temannya minta foto bersama, rombongan mereka pun langsung pisah meja. Bahkan, teman dari pengelola hotel yang disebut merupakan pengusaha sawit itu, pun meninggalkan meja para perwira.
"Setelah itu rombongan mereka pergi, kami kembali membahas pembicaraan soal bentrokan di Meranti," ujar Surawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral di media sosial Facebook, seorang polisi selingkuh dengan istri tahananlapas narkotika Tanjung Jabung Timur.
Baca SelengkapnyaDandim mengatakan, pemasangan spanduk tersebut dilakukan dengan tujuan untuk penggiringan opini agar masyarakat meragukan netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jaksa Agung rangkul dan genggam tangan Kapolri usai isu Jampidsus dikuntit Densus 88.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Zahwani Pandra Arsyad memastikan foto tersebut merupakan dokumen lama.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaTNI menegaskan foto viral seorang perwira kolonel bareng Ivan Sugiamto di dalam sebuah mobil bukan hubungan bisnis, apalagi menjadi beking tersangka perundungan
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaMomen perwira polisi salaman dan cium tangan seorang jenderal Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut potret gaya Menteri saat Jaksa Agung dan Kapolri di mobil golf bareng.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diduga bersumber dari rekaman CCTV yang terpasang di area sebuah kantor di Pemkab Jombang.
Baca SelengkapnyaPemkab Muara Enim menduga foto itu sengaja disebar akun fake untuk menjelekkan bupati.
Baca SelengkapnyaSekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution iseng 'nyempil' bareng tiga Jenderal Polri yang merupakan rekan satu angkatan Akpol 1991.
Baca Selengkapnya