Beredar isu pembagian kaus 'palu-arit', TNI di Pamekasan siaga

Merdeka.com - Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur, hari ini bersiaga lantaran ada desas-desus kabar penyebaran kaus berlambang palu dan arit, sebagai logo Partai Komunis Indonesia. Penyebabnya, ada kabar simpatisan PKI akan menggelar peringatan hari ulang tahun ke-102 hari ini, Senin (9/5).

Menurut Komandan Kodim 0826 Pamekasan, Letkol Arm Mawardi, dia mendapat informasi akan ada pembagian 102 ribu kaus berlambang palu arit kepada warga. Dia mengaku sudah mengirim telik sandi buat mencegah kejadian itu.

"Ini tidak boleh terjadi di Pamekasan ini, dan masyarakat harus mengetahui bahwa PKI merupakan organisasi terlarang pernah melakukan makar di negeri ini. Hari ini kami juga menyebarkan semua anggota dan tim intelijen memantau kemungkinan adanya gerakan peredaran kaos berlambang palu arit itu," kata Mawardi.

Mawardi juga mewaspadai supaya aksi penyebaran kaus tidak menargetkan para pelajar.

"Sebab, berdasarkan pengalaman di beberapa daerah di Jawa, selain masyarakat umum, yang juga menjadi sasaran penyebaran lambang partai terlarang itu (PKI), juga siswa," ujar Mawardi, seperti dilansir dari Antara.

Saat ini, kata Mawardi, dia sudah mengontak para kepala sekolah se-Kabupaten Pamekasan di 13 kecamatan.

"Sejak beberapa hari lalu, kami juga telah menginstruksikan para Koramil dan Babinsa untuk datang ke sekolah-sekolah langsung memberikan arahan, bahwa lambang PKI terlarang beredar di Indonesia," ucap Mawardi.

Tidak hanya itu, Mawardi mengaku juga menggandeng organisasi kemahasiswaan di Pamekasan, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Gerakan Pemuda Ansor, serta sejumlah organisasi kepemudaan lainnya buat mencegah aksi pembagian kaus itu.

Dalam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2015, Pamekasan sempat dihebohkan dengan pawai yang memperlihatkan lambang PKI. Logo itu diusung peserta pawai dengan alasan memperkenalkan sejarah Indonesia.