Beredar lagi buku anak legalkan hubungan sesama jenis
Merdeka.com - Buku 'WHY Puberty' terbitan PT Elex Media Komputindo sempat membuat heboh. Isinya seolah melegalkan hubungan transgender dan percintaan sesama jenis. Kali ini muncul lagi buku serupa berjudul 'My Wondering Body'. Dalam buku berformat komik ini, dalam salah satu bab, menjelaskan hubungan sesama jenis.
Pegiat sosial dan Ketua Selamatkan Anak Bangsa, Fahira Idris meminta Elex Media Komputindo sebagai penerbit untuk segera mencabut buku setebal 202 halaman tersebut. Fahira menambahkan, 'My Wondering Body' merupakan buku kedua terbitan Elex Media Komputindo yang dianggap mempropagandakan penyimpangan sex.
"Ini adalah buku kedua @elexmedia berjudul "My Wondering Body" yang diminta untuk segera ditarik dari peredaran" tulis Fahira dalam akun Twitter-nya, Senin (11/8).
-
Apa yang terjadi pada tubuh selama pubertas? Masa pubertas adalah periode penting dalam kehidupan setiap individu, di mana tubuh dan pikiran mengalami berbagai perubahan sebagai persiapan untuk kedewasaan fisik dan reproduksi. Pada masa ini, hormon-hormon mulai berubah dan memicu perkembangan karakteristik seksual sekunder, seperti pertumbuhan payudara pada perempuan dan perubahan suara pada laki-laki.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Mengapa gender dysphoria muncul pada anak? Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mulai merasakan ketidakcocokan antara identitas gender dengan jenis kelamin yang diberikan kepada mereka. Dalam beberapa kasus, ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan perasaan gender dysphoria.
-
Siapa yang perlu memahami pubertas? Dalam menghadapi masa pubertas, penting untuk memahami perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikiran, serta mendapatkan dukungan yang memadai dari keluarga dan masyarakat untuk membantu menavigasi masa ini dengan percaya diri dan keseimbangan.
-
Mengapa LGBTQ perlu dipahami? Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Apa itu pernikahan sesama jenis? Pernikahan sesama jenis telah menjadi topik yang kontroversial dalam beberapa tahun terakhir, dengan banyak orang berdebat tentang pernikahan sesama jenis dari berbagai sudut pandang.
Wanita yang juga pegiat Indonesia tanpa miras dan TV sehat ini mengatakan, terkait penerbitan buku karangan penulis Korea Selatan, Kang Soon-ye, minggu ini dirinya mengundang Elex Media untuk mendatangi pertemuan dengan KPAI, Kemendikbud, Kemenag dan MUI
"Dear @elexmedia pertemuan dg KPAI, Kemendikbud, Kemenag & MUI akan dilaksanakan minggu ini. Kami mengimbau menarik 'My Wondering Body'" ujarnya.
Dalam bab 'Mencintai Sesama Jenis', digambarkan percakapan empat orang wanita yang mengajak salah satunya untuk menjalin percintaan. Percakapan mereka kemudian mendapat cibiran dari teman prianya.
"Sesama jenis juga bisa saling mencintai," ujar salah satu karakter wanita kepada teman wanitanya.
"Pergi sana! Menjijikan!" ujar teman pria wanita tersebut.
"Apanya yang salah dengan cinta? Tanpa cinta, orang tak bisa hidup, tahu?" jawab sang wanita.
Di halaman berikutnya, saat salah satu karakter pria dalam buku tersebut menentang percintaan sesama pria, pertentangan itu justru disalahkan. Menurut salah satu karakter, semua orang harus menerima dan memahami kehidupan orang yang terlahir dengan kondisi seperti itu, mencintai sesama jenis. Dia menambahkan, menjadi beda bukan berarti buruk.
"Ketika pandai menempatkan diri dan menghargai diri sendiri dengan cara menghargai pilihan mereka, maka mereka pun akan menghargai dan menempatkan diri kita sebagai kawan baik."
Sebelumnya, Fahira sudah menemui PT Elex Media terkait klarifikasi buku WHY Puberty. PT Elex Media keberatan jika buku ini disebut provokatif dan propaganda dan dilihat hanya pada bagian cinta sesama jenis saja. Menurut General Manager Elex Media, Ari Subagijo, jika buku ini dibaca menyeluruh, maka akan saling berkaitan dan tidaknya bicara tentang cinta sesama jenis saja.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam PP 28/2024 menyatakan membolehkan alat kontrasepsi bagi pelajar atau remaja.
Baca SelengkapnyaPeran orang tua dan pendidikan bahaya seks bebas penting untuk menekan fenomena ini.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks pada anak penting dilakukan oleh orang tua dengan tepat sesuai tahapan usia mereka.
Baca SelengkapnyaOrang tua butuh keterampilan khusus untuk menyikapi masa-masa pubertas seorang anak dengan tepat.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar yang diatur PP Kesehatan itu akan ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaEdukasi seksual merupakan hal yang penting untuk diberikan oleh orangtua pada anak remaja mereka.
Baca SelengkapnyaDalam beleid itu, diatur tentang kesehatan reproduksi sejak dini.Termasuk, reproduksi bagi para bayi dan anak-anak yang belum beranjak usia sekolah
Baca SelengkapnyaMembesarkan anak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang perlu diketahui orangtua.
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaProses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menjawab anggapan pemberian kontrasepsi bagi remaja membuka peluang seks bebas bagi pelajar.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa membantu meningkatkan hasrat seksual atau libido yang ada di dalam diri kita.
Baca Selengkapnya