Beredar selebaran rencana demo di Hotel Alexis, ini kata polisi
Merdeka.com - Sejak kemarin beredar foto sebuah Ormas akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Hotel Alexis, Kamis (19/10). Massa yang menamakan diri Forum Masyarakat Jakarta Utara menuntut aparat menutup Hotel Alexis karena diduga ada prostitusi terselubung di dalamnya.
Namun, Polda Metro Jaya mengaku belum mengetahui aksi ini. Polisi menyebut belum menerima surat izin terkait aksi unjuk rasa di depan Hotel Alexis.
"Kita belum dapat surat pemberitahuan. Nanti kalau ada pemberitahuan, baru akan dianalisa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Selasa (17/10).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang diprotes warga tentang rumah Ayu Dewi? Keluhan Warga Tetangga Ayu mengeluh karena kebisingan dari proses pembangunan rumahnya yang mengganggu mereka setiap hari. Tidak hanya itu, tukang di rumah Ayu juga pernah menggunakan lahan tetangga tanpa izin.
-
Apa yang diminta DPRD DKI Jakarta terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
Dalam selembar itu, massa meminta Hotel Alexis ditutup karena dianggap sarang prostitusi. Terkait tuntutan mereka, Argo menyebut hal itu adalah kewenangan pihak Pemprov DKI Jakarta bukan polisi.
"Tanyakan ke Pemprov saja soal penutupan perizinan. Kalau berkaitan dengan keamanan, kita akan membackup kebijakan pemerintah daerah berkaitan dengan keamanan," katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Kasubag Humas Polres Jakarta Utara Kompol HM Sungkono pun mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan akan aksi tersebut.
"Belum ada informasi akan aksi itu sampai sekarang," kata Sungkono.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaKapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, melempar candaan saat ditanyai solusi mengatasi buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta pengendara agar menghindari kemacetan.
Baca Selengkapnya