Berenang di Sungai Mahakam, Pelajar SMP di Samarinda Tewas Tenggelam
Merdeka.com - Arif Sarifuddin (14), pelajar SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, ditemukan meninggal di Sungai Mahakam, Minggu (15/11). Dia tenggelam saat berenang bersama teman-temannya, Sabtu (14/11).
Jasad Arif ditemukan tim SAR gabungan sekira pukul 13.10 WITA siang tadi. Atas permintaan keluarganya, jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah duka, di Bukuan, Palaran, Samarinda.
"Sudah ditemukan sekitar jam 1 siang ini tadi. Jadi, korban langsung dibawa ke rumah duka," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Melkianus Kotta, dalam penjelasan Minggu (15/11).
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Bagaimana Amir Syarifuddin meninggal dunia? Pada 19 Desember 1948, Amir dieksekusi mati oleh para tokoh PKI lainnya seperti Maruto Darusman, Suripno, dan Sarjono di Kampung Ngaliyan, Karanganyar, Jawa Tengah.
-
Mengapa mumi remaja meninggal? Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa gadis tersebut, yang diperkirakan berusia antara 14 dan 17 tahun, meninggal karena komplikasi saat melahirkan, dengan tengkorak janin yang ditemukan di jalan lahir.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikapapan Octavianto menjelaskan, Arif tenggelam Sabtu (14/11) sekitar pukul 16.45 Wita, di sungai tidak jauh dari rumahnya.
"Jadi, korban berenang bersama 2 temannya, dari pinggir sungai, ke rakit batang kayu ke arah tengah sungai. Setelah tiba di rakit, kemudian kembali ke pinggir sungai," ujar Octavianto.
"Tapi, ketika korban berenang kembali, pegangan dia di tali rakit, terlepas. Sempat muncul mengangkat tangan ke permukaan sungai kemudian tidak terlihat lagi. Tim Basarnas, kepolisian, dan relawan di Samarinda, mulai operasi pencarian sejak Sabtu (14/11) malam tadi," terang Octavianto.
Sementara, Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda Riqi Effendi menambahkan, menyusul ditemukannya korban, operasi SAR ditutup.
"Setelah briefing, operasi SAR ditutup sekitar jam 2 siang ini. Jadi, semua unsur SAR kembali ke satuan masing-masing untuk kembali bersiaga," ucap Riqi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPolri sebelumnya telah menerjunkan tim Propam untuk mengusut dugaan pelanggaran dilakukan polisi saatt menangani kasus tawuran pelajar di Padang tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca Selengkapnya