'Bergandengan Tangan Saling Bantu Selamatkan Manusia dari Virus Covid & Terorisme'
Merdeka.com - Kondisi pandemi Covid-19 telah menggeser aktivitas dari konvensional ke digital. Perlu diwaspadai di masa pandemi justru kelompok teror semakin masif menyebarkan narasi, rekrutmen hingga pendanaan lewat internet.
Ketua Umum Pengurus Besar Ormas Islam Mathla'ul Anwar (MA) Embay Mulya Syarief mengatakan, karena itu saat ini yang perlu diwaspadai masyarakat tidak hanya virus Covid-19. Melainkan juga virus radikalisme dan terorisme.
"Mengenali narasi radikalisme menjadi penting untuk dipahami oleh seluruh masyarakat, karena ini juga termasuk virus berbahaya," ujar Embay dalam keterangannya, Rabu (14/7/).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana teknologi mengubah interaksi? Teknologi komunikasi seperti smartphone dan aplikasi pesan instan telah mengubah cara kita berinteraksi satu sama lain.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
Menurutnya, radikalisme tidak sekedar ajakan kekerasan, tetapi narasi yang mengarah pada saling membenci, memecah belah hingga dorongan ketidakpercayaan publik terhadap negara. Karena itu imunitas terkait mental dan nalar penting juga untuk ditingkatkan dari virus radikalisme.
"Kalau virus radikalisme tentang pemikiran tentunya harus bersama-sama kita lawan," tuturnya.
Lebih lanjut, Dia mencontohkan terkait aturan protokol kesehatan (prokes) yang saat ini digalakkan oleh pemerintah untuk membendung virus covid-19. Menurutnya, perlu juga diterapkan hal serupa untuk membendung virus radikal dan intoleran yang juga masif saat ini.
"Bersama-sama bergandengan tangan untuk saling membantu menyelamatkan nyawa manusia dari virus Covid dan virus terorisme dengan menaati anjuran dari pemerintah," ujarnya.
Dia mencontohkan tempat ibadah sementara ditutup untuk menghambat penyebaran virus, namun ada yang menentang. Padahal, lanjut Embay, manusia diwajibkan untuk menjaga nyawa manusia lainnya, apalagi dikala pandemi seperti saat ini.
"Mari kita jaga nyawa sesama manusia dengan menerapkan protokol kesehatan dan beribadah dari rumah. Kita jaga juga saudara kita dari penyebaran virus radikalisme yang terus mengancam saat ini utamanya melalui media sosial," terangnya.
Menurutnya, sekaranglah saatnya semuanya, baik ulama, umat, dan umara atau pemerintah ini untuk bersatu dalam menanggulangi wabah Covid-19 dan wabah radikalisme yang semakin mengkhawatirkan.
"Karena kan memang sudah banyak sekali korbannya, jadi mari kita dukung langkah pemerintah," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Pos Indonesia (Persero) telah berusia hampir 3 abad.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaTenaga medis diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaEra digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia. Namun, ada tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPengembangan dalam bidang pertahanan tidak hanya terbatas pada pelatihan fisik, melainkan juga digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya