Berharap kematian Arum tak menjadi misteri seperti Akseyna
Merdeka.com - Malang benar nasib Tri Ari Yani Puspo Arum alias Arum (22) . Mahasiswa Universitas Esa Unggul ini ditemukan meregang nyawa di indekosnya pada 9 Januari lalu.
Lokasi indekos Arum terletak di Jalan H Asmad Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat. Arum ditemukan menjadi sudah tak bernyawa pada pukul 9 pagi.
Jasadnya begitu mengenaskan. Terdapat beberapa luka tusuk salah satunya di bagian leher dan bekas pukulan di bagian kepala. Sempat dilarikan ke rumah sakit, sayangnya ajal lebih dulu menjemputnya.
-
Kenapa rumah Ayu Lestari terbengkalai? Rumah yang dulunya dimiliki oleh artis 80-an, Ayu Lestari, telah kosong selama lebih dari 15 tahun. Terletak di Cirebon, rumah itu sekarang menyeramkan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
"Diduga korban pembunuhan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono.
Sebelum jasad Arum ditemukan, tetangga indekosnya sempat mendengar teriakan. Mereka tak mengetahui bahwa teriakan itu berasal dari salah satu penghuni indekos tersebut.
"Saya dengar ada teriakan mas minta tolong pagi tadi ya. Warga lihat langsung korban sudah berdarah di kamar mandi," ungkap Hamdah, warga setempat.
Setelah mendapat laporan ditemukan mayat, polisi langsung mendatangi lokasi. Saat itu memang, diketahui sejumlah barang milik Arum hilang. Seperti laptop, dompet juga ponselnya.
Sejumlah saksi telah diperiksa. Termasuk kekasih Arum yang diketahui sering berkunjung ke indekos itu.
Namun hampir satu bulan kematian itu terjadi, polisi belum menemukan pelaku. Sampai detik ini, motif pembunuhan masih didalami. Padahal, pihak keluarga sangat menunggu kejelasan siapa pembunuh gadis berhijab itu.
"Apabila tersangka ketangkap setimpal lah, kalau bisa seumur hidup, kalau dihukum mati keenakan, peraturan di Indonesia sudah ada, paling lama hukumannya apa, yang mau aku tanya motif nya apa," ujar Indra Rizki, kakak Arum.
Penyidik Polda Metro Jaya mengaku agak kesulitan mengungkap kasus ini karena minim saksi dan bukti. Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, mengatakan meskipun kekurangan bukti dan saksi, pihaknya telah mencoba segala hal untuk mengungkap kematian tersebut.
"Kita sudah segala cara. Labfor sudah, saksi-saksi sudah. Segala cara kita sudah lakukan. Semua upaya sudah kita lakukan. Cuma enggak mungkin kami ekspos kan. Sudah kita lakukan hasil lab, cuma kendalanya tak ada CCTV di TKP, tidak ada saksi yang melihat langsung," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Senin (6/2).
Bahkan, katanya, sudah 20 saksi diperiksa agar kasus kematian Arum menjadi tersangka benderang. Namun, sampai hari ini belum ada tanda-tanda kejelasan pelaku.
Akseyna ©facebook.com/Akseyna Ahad DoriDia menambahkan, penanganan kasus ini mirip dengan kasus kematian Mahasiswa UI, Akseyna alias Ace yang jasadnya ditemukan mengambang di danau kampus tersebut.
"Ya begitu lah, kurang lebih," sambungnya.
Salah satu kendala yang dihadapi polisi, karena rusaknya tempat kejadian saat Arum ditemukan tak bernyawa.
"TKP sudah rusak saat polisi sampai di sana. Nah kalau tempat kejadian perkara (TKP) masih utuh, kami pasti bisa siapa siapa saja yang patut dicurigai. Kan TKP sudah rusak," katanya.
Dia menjelaskan, kondisi TKP sangat menentukan dalam proses pengungkapan peristiwa pembunuhan. Namun dia langsung membantah jika kondisi TKP sengaja dirusak oleh pelaku untuk menghilangkan jejak.
"Bahasa polisi (TKP rusak) itu maksudnya, udah enggan status quo lagi. Korban kan diangkat ke rumah sakit sama keluarganya, otomatis TKP nya rusak kan. Kalau dalam penyelidikan seperti itu," jelasnya.
Polisi bisa mencari jejak pembunuhan jika ada saksi dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Persoalannya, TKP pembunuhan Arum sudah tidak steril. Dalam arti, banyak orang sudah masuk ke lokasi untuk menolong korban.
"Untuk kasus pembunuhan nih ya, kita bisa mengungkap kasus pembunuhan itu dari TKP. Dari sana bisa ditemukan petunjuk, saksi saksi, barang bukti. Ada rambut dan segala macam. Nah, itu bisa terjadi kalau TKP nya bersih, tak ada yang masuk ke sana. Nah, ini kan masalahnya TKP nya tak 'perawan' lagi. Karena korban ditolong oleh pacarnya sama temannya. Tapi kan itu hal yang manusiawi mas. Tapi itu akhirnya yang menjadi kendala buat kami," bebernya.
Meski demikian, polisi tetap optimis membuat kasus ini menjadi terang benderang. Semoga, kematian Arum tak menjadi misteri seperti kasus Akseyna yang hingga kini belum terungkap siapa pelakunya. Padahal, diketahui ada kejanggalan dalam kematian Akseyna.
"Tapi kami optimis kok, masih lidik. Mohon doanya saja," tegas Andi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaPolisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga
Baca SelengkapnyaPolisi resmi menghentikan perkara ini usai merampung investigasi.
Baca SelengkapnyaSembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca Selengkapnya