Berhasil kabur dari Abu Sayyaf, kini Ismail dan Sofyan menghilang
Merdeka.com - Dua ABK TB Charles Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan berhasil kabur dari sekapan milisi bersenjata Abu Sayyaf. Namun beberapa saat setelah tiba di Tanah Air, keduanya tidak diketahui keberadaannya. Keluarga kesulitan menghubungi, lantaran nomor HP tidak aktif.
Salah seorang anggota Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Amrullah mengungkap, 28 Agustus 2016, dia sempat menemui Ismail dan Sofyan di Jakarta. Perbincangan ketiganya perihal kondisi kelima rekannya yang masih disandera klan Al Habsy Misaya.
"Ismail dan Sofyan di Jakarta. Saya tanya soal kondisi mereka, juga lima teman lainnya di sana. Kelimanya disebut Ismail dan Sofyan, baik saja," kata Amrullah kepada wartawan di mes karyawan PT Rusianto Bersaudara, Sungai Lais, Rabu (31/8) siang.
-
Kenapa keluarga tidak langsung dihubungi? Karena ini masalah besar, janganlah menyampaikan ke pihak keluarga melalui telepon ataupun WA, dikarenakan kami tidak tahu masuk ke jalur rumah duka, akhirnya kami menelepon salah satu wali santri yang rumahnya dekat dengan rumah Airul.
-
Kenapa Asnawi memilih hidup terpisah dari anak-anaknya? Memilih Hidup Berpisah dengan Anak-anak Asnawi bercerita jika dirinya memiliki anak yang tinggal berjauhan. Tujuh orang anaknya tinggal di wilayah Bojong dan tidak selalu bisa berkunjung untuk mengetahui kondisinya. Karena sudah tidak ada anggota keluarga, dirinya terpaksa hidup seorang diri untuk memenuhi kebutuhan makan.'istri sudah meninggal, anak tinggal di Bojong, semuanya ada 7,' terang Asnawi kepada wartawan.
-
Siapa yang 'ditinggalkan' Kompol Syarif? Dia 'ditinggalkan' patner kerja yang sama-sama mengawal presiden Jokowi setiap hari.Patner kerja itu ialah Kapten TNI Sony Matsuri.
-
Apa yang terjadi pada keluarga Abdur Rahman? Kecelakaan ini terjadi pada (1/9/2023), di mana mobil yang ditumpangi keluarganya mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan pasir.
-
Mengapa Ammar Zoni tidak langsung memberi kabar kepada keluarganya saat bebas? Ammar Zoni juga tidak menyangka karena bisa menghirup udara bebas dengan waktu yang lebih cepat. Oleh karena itu saat bebas dirinya hanya dijemput oleh kuasa hukumnya karena Ammar Zoni memang tidak memberi kabar kepada keluarganya.
-
Bagaimana Tayeb menemukan keluarganya? Ketika sudah keluar dia hanya melihat istri dan putrinya. Tayeb bergegas kembali ke rumahnya yang sudah ambruk. Dia menemukan putra dan kedua orang tuanya terjebak di bawah reruntuhan.
Menurut Amrullah, usai pertemuan Amrullah bersama dengan Ismail dan Sofyan, sampai dengan hari ini, keduanya putus kontak dengan PPI.
"Sampai sekarang, saya tidak tahu keduanya ada di mana. Setelah pertemuan itu, tidak ada lagi komunikasi dengan mereka. Karena ponselnya mati," ujat Amrullah.
Yang menarik, dari pertemuan bersama Ismail dan Sofyan, keduanya menyebut kabur dari lokasi penyanderaan atas inisiatif sendiri. Mereka tidak tahu menahu adanya komunikasi antara Crisis Center bersama dengan penyandera.
"Waktu kabur atas inisiatif sendiri, itu yang disampaikan mereka (Sofyan dan Ismail). Belakangan, itu sudah ada dalam rencana, antara Crisis Center dan penyandera, tapi Ismail dan Sofyan tidak tahu apa-apa. Hingga kemungkinan sengaja dibebaskan penyandera, kemungkinan seperti itu," ungkap Amrullah.
"Saat ini, dengan tidak adanya komunikasi lanjutan dengan keduanya, termasuk dengan Dian Megawati Ahmad (istri Ismail), kami ya sangat kecewa. Jelas sangat kecewa," ungkap Amrullah.
"Kepada perusahaan dan pemerintah, kami persilakan keluarga ABK Charles, menanyakan langsung perkembangan pembebasan sandera langsung. Bagi kami sesama pelaut, minta pemerintah dan perusahaan, melakukan langkah-langkah terbaik," tambahnya.
"Di samping upaya pemerintah, kami juga mencari tahu kondisi teman-teman kami selama disandera. Kami juga sudah berkesempatan berkomunikasi bersama dengan 5 sandera lain, rekamannya kami serahkan ke Crisis Center," ungkap Amrullah.
Sementara Elona Rahmadani, kembali meminta pemerintah membebaskan kelima sandera lainnya Robin Piter, Edi Suryono, M Nasir, Mabrur dan kapten Ferry Arifin.
"Sekarang sudah 70 hari disandera. Segeralah dibebaskan sesegera mungkin. Tolong pemerintah. Kami sekarang dengan ketakutan-ketakutan tentang yang ada di Filipina, agar pemerintah bertindak lebih nyata. Keluarga kami bisa pulang dengan cepat," demikian Elona. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang suami hanya meminta istrinya pulang untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaHN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca SelengkapnyaKeluarga mendapatkan kabar Imam dianiaya dan dimasukkan ke dalam mobil oleh pelaku diduga Paspampres.
Baca SelengkapnyaKeluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu empat buronan penyekap dan pemerkosa siswi SMP inisial NA.
Baca SelengkapnyaDipastikan bahwa relawan tersebut sedang berada di RSI Gaza dalam kondisi sehat dan selamat
Baca SelengkapnyaBantuan bisa datang dari arah mana saja dan dari siapa saja.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca Selengkapnya