Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beri kuliah umum di ITB, Kapolri singgung kebhinekaan satukan RI

Beri kuliah umum di ITB, Kapolri singgung kebhinekaan satukan RI Kapolri di ITB. ©2017 Merdeka.com/dian rosadi

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Rabu (8/3). Tito menyampaikan kuliah umum bertema 'Tantangan Kebhinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi'.

Mengawali paparannya, Tito menyebut bahwa kebhinekaan menjadi salah satu hal yang sangat penting. Menurut dia, bangsa Indonesia merupakan negara yang sangat unik karena memiliki banyak keberagaman mulai dari suku, adat istiadat, ras dan agama.

"Tidak ada bangsa di dunia yang memiliki sedemikian banyak diversity (keberagaman). Mulai perbedaan suku, segenap adat istiadat, budaya, bahasa dan lain-lain. Kemudian banyak agama-agama yang dipraktikkan dan dipeluk oleh bangsa Indonesia," ujar Tito di hadapan civitas akademik ITB.

Orang lain juga bertanya?

Dia menambahkan, di tengah keberagaman itu ada satu keunikan Indonesia. Meski Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, namun di beberapa wilayah agama Islam bukan mayoritas. Dia mencontohkan seperti di Bali yang mayoritasnya beragama Hindu. Begitu juga di Papua yang beragama Nasrani.

kapolri di itb

Kapolri di ITB ©2017 Merdeka.com/dian rosadi

Menurut Tito, kondisi ini berbeda seperti di negara Malaysia di mana agama Islamnya merupakan agama mayoritas di semua wilayah. Begitu juga di Arab Saudi yang merupakan negara yang homogen.

"Beda dengan bangsa kita, belum lagi perbedaan keturunan ras Arab, Eropa, India ada keturunan Tionghoa. Tapi semua itu terekat dalam ikatan kesatuan. Maka disebut Bhineka Tunggal Ika," katanya.

Tito mengungkapkan, keberagaman merupakan sebuah kekuatan bahwa perbedaan suku, agama, perbedaan ras itu menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Dia menekankan bahwa keberagaman bukan sesuatu yang terjadi secara alami tetapi dikelola oleh pemerintah dan masyarakatnya.

"Saya mengajak jangan menganggap bahwa kebhinekaan itu hal yang terjadi secara alami, tetapi ini dikelola dan harus terus dikelola oleh generasi bangsa ke depan. Kalau kita tidak berusaha mengelola, menganggap begitu-begitu saja maka di tengah gejolak dinamika yang terjadi dan di tengah dunia yang terus berubah ini justru menjadi potensi kerawanan perpecahan," pungkasnya.

Kedatangan Tito ke ITB, didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. Kedatangan Tito disambut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna Iskandar.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat
Waspadai Upaya Pecah Belah Kelompok Masyarakat

Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme

Hendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka
Ini Pesan Wakil Kepala BPIP kepada 1.650 Calon Wisudawan Universitas Terbuka

Wakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Pancasila Pemersatu Anak Bangsa Sehingga Tak Mudah Dipecah Belah
Pancasila Pemersatu Anak Bangsa Sehingga Tak Mudah Dipecah Belah

Idealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok
Mahfud MD di Depan Umat Budha: Tidak Boleh Ada Diskriminasi dari Tiap Kelompok

Mahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Sebut Keberagaman Indonesia Bisa Jadi Contoh Dunia
Paus Fransiskus Sebut Keberagaman Indonesia Bisa Jadi Contoh Dunia

Paus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman
Paus Fransiskus Kagum dengan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika: Bersatu dalam Keberagaman

Kekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia

Tantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.

Baca Selengkapnya
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali
Puan Mengutip Bung Karno: Negara Untuk Seluruh Rakyat, Tanpa Terkecuali

Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan

Baca Selengkapnya
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar  Mencapai Keadilan Sosial
BPIP: Pendidikan Kunci Mencerdaskan Bangsa Agar Mencapai Keadilan Sosial

BPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP

Baca Selengkapnya