Beri kuliah umum di ITB, Kapolri singgung kebhinekaan satukan RI
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Rabu (8/3). Tito menyampaikan kuliah umum bertema 'Tantangan Kebhinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi'.
Mengawali paparannya, Tito menyebut bahwa kebhinekaan menjadi salah satu hal yang sangat penting. Menurut dia, bangsa Indonesia merupakan negara yang sangat unik karena memiliki banyak keberagaman mulai dari suku, adat istiadat, ras dan agama.
"Tidak ada bangsa di dunia yang memiliki sedemikian banyak diversity (keberagaman). Mulai perbedaan suku, segenap adat istiadat, budaya, bahasa dan lain-lain. Kemudian banyak agama-agama yang dipraktikkan dan dipeluk oleh bangsa Indonesia," ujar Tito di hadapan civitas akademik ITB.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Bagaimana Bhineka Tunggal Ika terwujud dalam kehidupan bangsa Indonesia? Selain menjadi semboyan dan simbol, Bhineka Tunggal Ika juga menjadi identitas bangsa Indonesia yang plural. Apalagi Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya dan bahasa yang berbeda.Lantas sebenarnya apa arti Bhineka Tunggal Ika dan dari mana sejarah asal usul katanya?
-
Kenapa penting merawat keberagaman? Memang, kita diciptakan dengan beragam perbedaan, mulai dari bangsa, suku, bahasa, hingga agama.Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa kita hindari. Hal ini memang menyimpan potensi konflik yang cukup besar.
-
Apa arti sebenarnya dari Bhineka Tunggal Ika? Arti Bhineka Tunggal Ika Secara etimologi kata bhinneka adalah berbeda-beda, dan kalimat lengkapnya tertulis di kitab kakawin karangan Mpu Tantular yaitu 'Bhinneka Tunggal Ika, Tanhana Dharma Mangrwa'.Sehingga jika diartikan utuh kata bhinneka adalah berbeda-beda, sementara itu arti Bhinneka Tunggal Ika yaitu 'berbedalah itu, tetapi satulah itu; dan di dalam peraturan undang-undang tidak adalah diskriminasi atau dualisme.'
Dia menambahkan, di tengah keberagaman itu ada satu keunikan Indonesia. Meski Indonesia merupakan negara dengan mayoritas beragama Islam, namun di beberapa wilayah agama Islam bukan mayoritas. Dia mencontohkan seperti di Bali yang mayoritasnya beragama Hindu. Begitu juga di Papua yang beragama Nasrani.
Kapolri di ITB ©2017 Merdeka.com/dian rosadi
Menurut Tito, kondisi ini berbeda seperti di negara Malaysia di mana agama Islamnya merupakan agama mayoritas di semua wilayah. Begitu juga di Arab Saudi yang merupakan negara yang homogen.
"Beda dengan bangsa kita, belum lagi perbedaan keturunan ras Arab, Eropa, India ada keturunan Tionghoa. Tapi semua itu terekat dalam ikatan kesatuan. Maka disebut Bhineka Tunggal Ika," katanya.
Tito mengungkapkan, keberagaman merupakan sebuah kekuatan bahwa perbedaan suku, agama, perbedaan ras itu menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Dia menekankan bahwa keberagaman bukan sesuatu yang terjadi secara alami tetapi dikelola oleh pemerintah dan masyarakatnya.
"Saya mengajak jangan menganggap bahwa kebhinekaan itu hal yang terjadi secara alami, tetapi ini dikelola dan harus terus dikelola oleh generasi bangsa ke depan. Kalau kita tidak berusaha mengelola, menganggap begitu-begitu saja maka di tengah gejolak dinamika yang terjadi dan di tengah dunia yang terus berubah ini justru menjadi potensi kerawanan perpecahan," pungkasnya.
Kedatangan Tito ke ITB, didampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. Kedatangan Tito disambut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bermawi Priyatna Iskandar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaHendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaWakil BPIP Berpesan Pancasila tetap jadi pilar utama pendidikan di universitas.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaIdealnya suasana rukun dan damai bukan karena dirukunkan atau didamaikan.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaKekaguman ini disampaikan Paus Fransiskus di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaTantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca SelengkapnyaKetua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Indonesia bukanlah negara untuk satu orang atau satu kelompok golongan
Baca SelengkapnyaBPIP memberikan pembekalan kepada mahasiswa penerima beasiswa LPDP
Baca Selengkapnya