Berita hoax bisa mengancam dan memecah belah bangsa
Merdeka.com - Safari politik pemuda terus dilakukan oleh Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM) Banyu Biru Djarot. Kali ini dia melakukan silaturahmi dengan Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono di kantor Staf Khusus yang berlokasi di gedung Sekretariat Negara Jl Veteran Timur III no7.
"Ini rombongan teman-teman lama saya, dan tentunya mereka ke sini kan saya selain 'reunian', saya juga mau mendengarkan ide-ide dan gagasan serta pandangan sahabat banteng muda," tutur Diaz, Senin (6/2).
Menurut Banyu, mereka merupakan teman baik yang sudah lama dan seperjuangan sejak dulu di timses Jokowi-JK. "Intinya itu di mata saya pemuda adalah kunci karena kitalah anak panah yang melesat ke depan menuju sasaran masa depan Indonesia Raya. Nah, jangan kita salah sasaran dan terpecah. Makanya kita kumpul di sini," katanya.
-
Kenapa informasi yang salah berbahaya? 'Sering kali orang terdekat justru memberikan informasi yang tidak terbukti kebenarannya sehingga menghalangi para pejuang kanker payudara mendapatkan pengobatan lanjutan,' jelasnya.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Terkait ancaman hoax yang dapat memecah belah bangsa, Diaz mengingatkan ancaman itu sudah sangat bahaya. "Jangan salah, yang termakan hoax itu bukan hanya masyarakat kelas bawah saja. Kalangan menengah atas juga dapat terpengaruh. Contohnya, kasus penembakan di sebuah toko pizza di Washington, DC yang dilakukan oleh seorang warga kulit putih yang religius dan cukup well-educated setelah membaca berita hoax dari media online tentang restoran yang diduga dimiliki oleh Hillary Clinton dan melakukan praktik eksploitasi anak," jelas Diaz.
Karena itu dia mendukung KBM bisa menyuarakan pentingnya verifikasi sebuah substansi berita sebelum menyebar berita tersebut. "Kadang dalam menjadi agen perubahan kita harus juga menjadi agen yang menjaga nilai fundamental agar tidak berubah, sehingga perubahan ke arah yang benar bisa terus dijalankan. Dalam hal ini, kita harus menjadi Agen Toleransi Bagi Indonesia. Kita tahu kan sekarang isu perpecahan nuansanya lagi tegangan tingkat tinggi. Nah ayo, redam bersama, padukan perbedaan. Ingat, Garuda itu artinya Gabungan Rupa Rupa Daerah," kata Banyu.
Sementara itu, Banyu juga juga mewaspadai ancaman berita hoax tersebut. "Hati-hati urusan hoax, saya sepakat sama Diaz. Mari jaga terus negeri ini titipan Proklamator Tercinta Bung Karno," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaKonten negatif berupa berita bohong dan intoleransi dapat merusak keutuhan bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Amin meminta masyarakat berhati-hati, dan selalu menyaring setiap informasi yang diterima saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.
Baca SelengkapnyaDi era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.
Baca SelengkapnyaHoaks dapat memecah belah persatuan bangsa, mengganggu stabilitas politik.
Baca SelengkapnyaPernyataan yang disampaikan pemerintah harus lebih simpatik, mengedepankan sisi emosional.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaDengan mengikuti tips ini, diharapkan masyarakat akan semakin waspada terhadap konten hoaks di media sosial yang berpotensi menyesatkan jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya