Berjumlah 30 orang, kelompok KKB lihai kabur ke bukit usai lepaskan tembakan
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Papua terus memburu keberadaan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang belakangan sangat meresahkan. Ternyata sejumlah anggota polisi terkena tembakan kelompok pimpinan Sibinus Waker.
Polisi terus mengucapakan langkah persuasif. Namun bila kelompok tersebut terus melakukan teror, kepolisian tak akan tinggal diam.
"Kita dukung kalau ada dialog. Tapi bagi mereka-mereka yang brutal dan anarkis, kita akan hadapi dan bereskan," ucap Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (5/11).
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Kenapa pendaki lari menyelamatkan diri saat erupsi? Mereka hanya memikirkan bagaimana cara selamat dari abu erupsi.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini menambahkan, saat ini lebih kurang 30 orang KKB tersebar. Dia menjelaskan, untuk menangkap tidaklah mudah. Berbagai kendala dihadapi salah satunya mereka begitu cepat kabur usai melakukan penembakan.
"Habis ganggu lari, habis ganggu lari. Mereka pintar lari dan bersembunyi di bukit-bukit karena mungkin sudah kebiasaan. Tapi pasti kita akan kejar terus," ujarnya.
Saat ini pasukan Brimob dibantu TNI sudah berada di area Tembagapura untuk melakukan pengejaran.
Boy Rafli berharap kelompok tersebut berhenti melakukan teror dan penyerangan baik pada masyarakat sipil maupun kendaraan dan fasilitas milik PT Freeport.
"Harapan kami inginya mereka tidak mengganggu dan tidak melakukan pengerusakan dan penyerangan. Namun, semua itu berpulang kepada mereka," kata Boy Rafli.
Jika imbauan itu tidak juga digubris, aparat keamanan akan mengambil langkah-langkah tegas guna menghentikan aksi KKB wilayah Tembagapura.
"Kalau tidak juga berhenti, kita akan hadapi terus sampai selesai. Cuma waktunya saya belum bisa pastikan sampai kapan, tapi kita akan hadapi terus," tegasnya.
Ia menilai serangkaian teror penembakan oleh KKB wilayah Tembagapura itu akhir-akhir ini lebih bermuatan motif ekonomi.
Pada Sabtu (4/11) malam, KKB wilayah Tembagapura membakar sejumlah rumah darurat (befak) milik para pendulang emas tradisional yang berjejeran di pinggiran atau bantaran Kali Kabur, dekat perkampungan Utikini Lama, Kimbeli hingga Waa-Banti.
KKB tersebut juga dilaporkan menyerang Polsek Tembagapura dengan serentetan tembakan, namun tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu (4/11) pagi, kelompok tersebut juga dilaporkan sempat mengibarkan bendera bintang kejora di salah satu puncak bukit dekat dengan Kampung Banti.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda Metro Jaya Karyoto sudah berkomitmen mengusut tuntas kasus temuan tujuh mayat remaja tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaKetiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan detik-detik tujuh remaja lompat ke Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaAcara bakar batu di Puncak Papua berujung penembakan pos Raider
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaKKB Papua sempat kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri
Baca SelengkapnyaPembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.
Baca Selengkapnya