Berkah pengecer di tengah harga BBM turun
Merdeka.com - Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2016 lalu, justru menjadi berkah bagi para pengecer. Mereka mendapat banyak untung lantaran harga eceran tetap seperti sebelumnya.
Hal ini terjadi di Palembang. Mayoritas pengecer BBM jenis premium di kota itu enggan menurunkan harga premium. Untuk satu liter bensin eceran masih cukup tinggi yakni Rp 9 ribu. Sedangkan untuk satu setengah liter bensin seharga Rp 15 ribu.
Bensin tersebut disimpan dalam bekas botol air mineral. Padahal, harga premium atau bensin normal yang ditetapkan pemerintah turun dari Rp 7.300 menjadi Rp 6.950. Penjual bensin eceran mengaku tidak menurunkan harga lantaran selisih turun yang ditetapkan pemerintah tidak terlalu besar, hanya Rp 400 per liter.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
"Ngapain diturunkan, selisihnya juga sedikit. Sama saja tidak turun," ungkap Ali (30), salah seorang penjual bensin eceran di kawasan Radial Palembang, Kamis (7/1).
Meski selisih penurunan harga BBM sedikit, namun itu sudah cukup membuat pengecer lebih untung dibanding sebelumnya. Sebab, penghasilan mereka sedikit bertambah dari hari biasanya.
"Kalau kemarin-kemarin dapatnya Rp 50 ribu sehari, sekarang sampe Rp 70 ribuan," ujarnya.
Meski terbilang jauh lebih mahal dibanding stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), keberadaan bensin eceran tersebut masih dibutuhkan pengendara. Apalagi, jika pada saat bensin habis mendadak dalam perjalanan.
"Kalau di SPBU sering antrian, di tempat eceran lancar-lancar, walaupun agak mahal harganya," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaBBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaPanen durian khas petani Badui sangat menguntungkan para pedagang, sehingga bisa menopang ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca SelengkapnyaErick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.
Baca SelengkapnyaSetelah kemarin menaikkan harga BBM, kini SPBU menurunkan harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaPembeli bisa mendapatkan sembako murah hingga 30 April 2024 mendatang
Baca Selengkapnya