Berkali-kali Presiden Jokowi ingin gebuk dan tendang PKI
Merdeka.com - Sejak dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo dikait-kaitkan dengan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia. Saat itu beredar pesan berantai berisi kabar bohong yang menyebut Jokowi akan meminta maaf kepada keluarga PKI. Dalam pesan yang beredar tersebut, presiden disebut juga akan menghadiri sebuah acara reuni anggota keluarga PKI dan Gerwani seluruh Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan.
Saat itu Istana sudah meluruskan bahwa sama sekali tidak ada pikiran presiden untuk meminta maaf kepada keluarga PKI dan hal itu sudah disampaikan oleh presiden secara terbuka. Pesan yang beredar secara masif itu dianggap sebagai fitnah. Istana telah membuat peringatan agar pembuat fitnah-fitnah tersebut tidak melanjutkan perbuatannya.
Sejak saat itu, Presiden Jokowi geram selalu dikaitkan dengan isu kebangkitan PKI. Bahkan belakangan ini Presiden Jokowi semakin rajin menginstruksikan untuk memukul PKI. Setidaknya sudah tiga kali Presiden Jokowi menyatakan bakal menggebuk PKI jika mencoba kembali bangkit. Pertama saat bertemu dengan pimpinan media massa di Istana Merdeka, Rabu (17/5).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa PKI jelas bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, kebinekaan. Kepala Negara tidak akan membiarkan PKI kembali hidup. "PKI, kalau nongol gebuk saja. Tap MPR sudah jelas (melarang PKI)," ujar Jokowi.
Jokowi kembali menyampaikan niatnya menggebuk PKI saat berbicara di hadapan sekitar 1.500 prajurit TNI di Aula Kartika, Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5). Presiden Jokowi menegaskan bahwa Pancasila merupakan satu-satunya ideologi Indonesia. Sehingga dia tidak akan pandang bulu menindak setiap organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara.
"Ya kita gebuk, kita tendang, sudah jelas itu. Jangan ditanyakan lagi, jangan ditanyakan lagi, payung hukumnya jelas, TAP MPRS," tegas Jokowi.
"Kalau ada ormas yang seperti itu, ya kita gebuk," tegasnya. "Sekali lagi, negara Pancasila itu sudah final. Tidak boleh dibicarakan lagi," katanya.
Terbaru, Jokowi kembali menyatakan komitmennya memukul PKI saat hadir dalam Kajian Ramadan 1438 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (3/6). Di hadapan peserta, Presiden Jokowi menyinggung niatnya memukul PKI jika mencoba kembali eksis. Jokowi merasa heran dengan mencuatnya kembali isu tersebut. Sebab, organisasi PKI sudah dimasukkan dalam kelompok yang dilarang berdiri di tanah air.
"Sekarang ini banyak isu-isu bahwa PKI bangkit, komunis bangkit. Pertanyaannya di mana? Dimana? Karena jelas, sudah jelas, konstitusi kita jelas. Ada TAP MPR-nya, bahwa PKI, komunisme dilarang di negara kita Indonesia," kata Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan.
Jokowi menantang pihak-pihak yang menyebut kebangkitan PKI untuk menunjukkan bukti. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bersiap untuk memukul mundur PKI.
"Jadi kalau ada, tunjukkan kepada kita, tunjukan kepada saya. Saya akan gebuk detik ini juga," tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini merasa risih dikait-kaitkan dengan isu kebangkitan PKI di Indonesia. "Ada yang saya dikait-kaitkan juga (dengan PKI). Saat PKI dibubarkan umur saya baru tiga tahun," imbuhnya.
Tidak hanya itu, keluarga Jokowi juga dikait-kaitkan dengan partai terlarang tersebut. Presiden Jokowi mempersilakan mengecek langsung ke keluarganya untuk membuktikan tuduhan itu tidak benar.
"Karena tidak logis, ditarik orang tua saya (yang PKI). Ya ngecek kan gampang sekarang, PP Muhammadiyah juga punya di Solo ada. Dicek saja. Orang tua kita, bapak ibu kita tinggal di mana, di kampung mana. Di desa mana. Kakek nenek juga bisa dicek. Di desa mana. Sangat mudah di era keterbukaan seperti sekarang," pintanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi kembali memperlihatkan kemesraannya dengan PSI. Ini menjadi kali ketiga Jokowi bertemu elite partai yang diketuai oleh putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaPDIP tak terima Rocky Gerung mengkritik Jokowi dengan kata kasar.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung dianggap menghina Jokowi saat membahas proyek IKN.
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaRocky mengaku menangkap sinyal seperti ada kegelisahan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaSejumlah barang bukti pun juga telah disiapkan oleh relawan Jokowi yang berisikan ucapan-ucapan yang bernarasikan penghinaan.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran bertekad melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.
Baca SelengkapnyaKemudian, Jokowi bicara mengenai ketentuan Undang-undang Pemilu yang lagi ramai baru baru ini.
Baca Selengkapnya