Berkas belum P-21, ayah Gaby sebut tersangka masih bebas
Merdeka.com - Makam, Gabriella Sheryl Howard(8), murid kelas 3 SD Global Sevilla School Puri Indah Kembangan Selatan Jakarta Barat yang tewas tenggelam saat pelajaran renang di sekolahnya dibongkar. Pembongkaran ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara. Sebab, hingga saat ini kasus tewasnya bocah ini belum P-21.
Adapun tim yang bertindak melakukan autopsi adalah tim forensik Rumah Sakit Polri Jakarta Timur didampingi pihak Polres Jakarta Barat. Jumlah tim gabungan yang diturunkan adalah sekitar 27 orang.
Makam Gaby yang berada di komplek pemakaman Sandiego Hills, Karawang dibongkar sekitar pukul 11.00 WIB. Terlihat pula, satu meja dengan foto-foto Gaby terpampang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat dibongkar, Ayahanda Gaby, Asip terlihat tak kuasa menahan kesedihan saat makam anaknya dibongkar dengan alat berat. Setelah dibongkar, 4 orang pengurus makam mengangkat peti jenazah Gaby sekitar pukul 11.20 WIB. Kemudian, dimasukkan ke dalam tenda untuk dilakukan autopsi oleh tim.
Ayah Gaby, Asip mengatakan tersangka yang juga Guru Olahraga, Ronaldo Laturette masih melenggang bebas di luar sana. Hal ini karena hingga saat ini status hukumnya belum jelas karena berkas perkara yang belum lengkap.
"Tersangkanya masih bebas di luar sana, meskipun pihak sekolah sudah menonaktifkan dia," kata Asip di lokasi, Kamis (14/4).
Saat ini, jenazah Gaby tengah diautopsi. Keluarga Gabby dan awak media pun sedang menunggu hasil autopsi.
Seperti diketahui, Gaby tewas saat mengikuti olahraga renang di sekolahnya pada 17 September 2015 silam. Sebelum tewas, korban sempat berusaha menolong rekannya yang tak mampu berenang, hingga akhirnya tenggelam dan tak mampu diselamatkan.
Gabriella Sheryl Howard pun merenggang nyawa karena ketidakmampuan sekolahnya untuk menyelamatkan bocah cilik ini. Bahkan, pihak sekolah sempat menutupi kecelakaan tersebut dari kedua orangtuanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan itu menguat karena anaknya baru saja masuk sel satu jam. Setelah itu keluarga mendapat kabar Ragil tewas.
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca Selengkapnya