Berkas formulir satu duet calon walikota Denpasar lenyap di KPUD
Merdeka.com - Berkas formulir BB2-KWK milik salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Denpasar, I Made Arjaya-Anak Agung Rai Sunasri, lenyap.
Hilangnya berkas formulir BB2-KWK di dalamnya berisi curriculum vitae (daftar riwayat hidup), dan surat pernyataan kesepakatan antar partai politik bergabung guna mengusulkan pasangan itu terungkap, saat Ketua KPUD Kota Denpasar, Gede John Darmawan, menghubungi Calon Wali Kota Denpasar I Made Arjaya.
"Ya, Tadi pagi jam 11.00 saya dihubungi ketua KPUD Denpasar, saya mendapat informasi jika berkas yang sebelumnya sudah kami serahkan bersama tim dinyatakan kurang," kata Arjaya, di Denpasar, Bali, Senin (7/9).
-
Bagaimana PDIP membuktikan kecurangan Pilpres? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM). Oleh karena itu, tim hukum telah mempersiapkan bukti yang kuat agar hakim MK tidak membuat keputusan yang salah atau tidak tergantung keyakinan yang didukung hanya minimal dua alat bukti. 'Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,' kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Bagaimana KPU menjamin soal debat capres tidak bocor? '(Jamin kerahasiaan soal agar enggak bocor) Intinya semua tim pasangan calon sudah tahu temanya,' kata Hasyim.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mengklaim meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim 'Jimbo' mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Sirekap KPU? Peneliti Pusat Studi untuk Demokrasi, Kiki Rizki Yoctavian menyoroti sejumlah kejanggalan yang ditampilkan dalam aplikasi sistem rekapitulasi di situs website pemilu2024.kpu.go.id.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
Atas informasi itu, Arjaya dengan sejumlah pimpinan partai pengusung (Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera) sekitar pukul 15.00 WITA mendatangi kantor KPUD Denpasar. Namun, saat tiba di kantor KPUD Denpasar, tepatnya di ruang ketua KPUD, berkas BB2-KWK milik Arjaya sebagai calon wali kota dinyatakan lenyap.
"Yang ada hanya dokumen dengan status masih sebagai calon wakil wali kota (berkas dokumen lama) dengan Partai Gerindra masih sebagai partai pengusung. Padahal data terbaru, Gerindra sudah mengusung calon lain," kata Arjaya.
Bahkan saat itu, kondisi memanas ketika pihak KPUD Denpasar menyatakan berkas baru milik calon wakil wali kota AA Sunasri juga ikut lenyap. "Ini sangat janggal, ada apa ini?" tanya Arjaya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai PKS Kota Denpasar, Hilmun Nabi, saat dikonfirmasi membenarkan raibnya berkas milik duet I Made Arjaya-Anak Agung Rai Sunasri.
"Waktu pertama memang lengkap, dan sudah dibuatkan berita acara. Tapi setelah dikroscek, oleh KPUD dinyatakan tidak ada. Makanya saat ini juga kami sempurnakan," kata Hilmun.
Soal dugaan kelalaian dan adanya phak sengaja menghilangkan berkas milik I Made Arjaya-Anak Agung Rai Sunasri, Hilmun tidak mau menduga-duga.
"Justru kami berterima kasih kepada KPUD (Denpasar) sudah menginformasikan. Untungnya juga KPUD langsung menginformasikan sehingga kami bisa segera melakukan perbaikan. Kami yakin, KPU masih menjaga integritas dan profesionalisme," lanjut Hilmun.
Sementara itu, terkait dugaan kelalaian dan kesengajaan pihak tertentu di internal KPUD Denpasar, Ketua KPUD Kota Denpasar Gede John Darmawan, langsung melakukan klarifikasi. John mengatakan, dugaan hingga hilangnya berkas BB2-KWK milik I Made Arjaya-Anak Agung Rai Sunasri kemungkinan terjadi setelah pra kondisi.
"Setelah melakukan cek fisik kelengkapan berkas, kami tidak menemukan. Saat pra kondisi berkas memang ada, jadi ada kemungkinan berkas terselip saat setelah pra kondisi, karena lupa memasukkan berkas saat diserahkan kembali ke tim, karena berkas dalam kondisi terpisah," kata John.
"Jadi dengan begitu, tidak ada maksud dari kami (KPUD Denpasar) untuk sengaja melenyapkan berkas," lanjut John.
John melanjutkan, kalau ada unsur kesengajaan dan permainan dari pihak tertentu di KPUD, maka pihaknya tidak akan menghubungi pasangan calon guna melakukan perbaikan. "Dan itu terbukti ketika dari pihak sekretariat Golkar mengirim berkas yang terselip," tutup John. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU membantah sengaja meloloskan Dharma Pongrekun-Kun Wardana untuk menghindari Ridwan Kamil melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Jakarta menerima surat dari Bawaslu DKI Jakarta perihal saran dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaBawaslu Bali menyatakan laporan Tim Hukum Nasional AMIN tidak memenuhi syarat materiil.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyarankan kepada pihak-pihak yang dirugikan atas tindakan pencatutan untuk membuat laporan polisi.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menduga ada kecurangan penggelembungan suara yang dilakukan oleh paslon lainnya di Bali
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 11 pasang yang hendak mengajukan diri, namun 9 orang dinyatakan belum memenuhi syarat.
Baca SelengkapnyaDharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.
Baca SelengkapnyaHal ini diputuskan usai Sentra Gakkumdu DKI Jakarta melakukan analisis atas laporan dugaan tindak pidana yang dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Hasyim Asyari membantah pernyataan ahli yang dihadirkan dari kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaAkmaludin Nugraha, caleg yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2019-2024 menduga telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan caleg partainya
Baca SelengkapnyaNIK dua putra Anies Baswedan sebelumnya diduga dicatut seolah-olah mendukung calon independen gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDari lima kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta jumlah warga yang telah melapor pencatutan NIK berjumlah 253 orang.
Baca Selengkapnya