Berkas Kasus Mafia Tanah Dino Patti Djalal Rampung, Fredy Kusnadi Cs Segera Disidang
Merdeka.com - Anggota Subdit Harda Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya merampungkan berkas kasus mafia tanah dengan korban ibunda mantan Wamenlu Dino Patti Djalal. Berkas tersangka Fredy Kusnadi Cs itu sudah dilimpahkan polisi ke jaksa penuntut umum (JPU) dan akan segera disidangkan.
"Berkas perkara FK dan kawan-kawan telah lengkap dan dilakukan tahap dua atau pelimpahan berkas perkara kepada JPU Kejati DKI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/4).
Pelimpahan berkas perkara kasus tersebut dilakukan pada Rabu (12/4) kemarin. Menurut dia, kasus tersebut tinggal menunggu proses persidangan.
-
Kapan Kejaksaan Agung menetapkan tersangka? Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan satu tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi pada kegiatan importasi gula PT SMIP tahun 2020 sampai dengan 2023.
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
Seperti diketahui, sengkarut kasus mafia tanah ini berawal dari cuitan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal di media sosialnya yang mengungkap sindikat mafia tanah dengan korban ibunya. Dia menceritakan saat tiba-tiba sertifikat rumah milik ibunya berpindah tangan tanpa adanya transaksi jual beli.
Dalam rentetan kasus ini, Polda Metro Jaya membagi tiga klaster dalam kasus ini. Klaster pertama berkaitan rumah ibu Dino di Pondok Pinang Jakarta Selatan yang berpindah tangan, kedua terkait rumah di Kemang dan ketiga berkaitan dengan rumah di Cilandak Jakarta Selatan yang sudah berpindah tangan.
Sementara kasus ketiga, terdapat pembeli rumah bernama Fredy Kusnadi yang sempat bersiteru dengan Dino usai Dino menudingnya tergabung dalam sindikat mafia tanah. Fredy sendiri sempat melapoekan Dino ke polisi atas tuduhan pencematan nama baik.
Modus Para Mafia Tanah
Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya telah menangkap lima orang terkait kasus dugaan penipuan jual-beli rumah yang menimpa Ibu dari mantan Juru Bicara Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal yang berada di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kasubdit Harta Benda Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, AKBP Dwiasi Wiyatputera menjelaskan, cara para pelaku mendapatkan sertifikat asli milik keluarga Dino Patti Djalal. Salah satunya dengan cara meminjam terlebih dulu sertifikat asli itu untuk dicek ke BPN.
"Cara tersangka mendapatkan sertifikat asli adalah dengan cara meminjam sertifikat tersebut untuk dicek ke BPN. Korban tidak mengetahui bahwa pada hari dipinjamkannya sertifikat asli, terjadi transaksi jual beli yang ditandatangani oleh figur pemeran Yurmisnarwati," kata Dwiasi kepada merdeka.com, Selasa (16/2).
Penangkapan terhadap para pelaku ini, papar Dwiasi, dilakukan pada 11 November 2020 terhadap Ali Topan dan Agus Setiawan pada 13 November.
"Sementara itu, saksi atas nama FK juga sempat diundang untuk klarifikasi dan keterangan saksi. Dalam hal ini, belum ada alat bukti bahwa FK terlibat dalam kasus ini. Pada 14 Febuari telah ditangkap tersangka R yang berperan menyiapkan surat identitas palsu dan tadi pagi 16 Febuari 2021 pukul 02.00 Wib telah ditangkap juga tersangka AN yang berperan sebagai figur Yurmisnawita. Total 5 tersangka, untuk 3 tersangka sudah dikirimkan berkasnya tahap I. Untuk 2 tersangka sedang disusun berkasnya," jelasnya.
Sebelum melakukan penangkapan terhadap AN, ternyata dirinya pernah membuat laporan pada 22 Januari 2021 terkait pemalsuan jual-beli properti tanah dan bangunan yang ada di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Pada tanggal 22 Januari 2021 terdapat laporan polisi yang ketiga dengan laporan yang hampir sama. Pelapor (Yurmisnawita) melaporkan tentang pemalsuan jual beli properti. Tanah dan bangunan yang terletak di Cilandak itu memang diatasnamakan Yurmisnawita," ungkapnya.
"Namun demikian, pemilik sah atas tanah dan bangunan tersebut adalah Zurni Hasyim Djalal (Ibu dari Dino Patti Djalal). Untuk mempermudah proses jual beli, maka korban meminta Yurmisnawita untuk mewakilinya dengan mengatasnamakan namanya untuk properti milik korban," sambungnya.
Peristiwa pemalsuan tersebut, kata Dwiasi, terjadi pada tahun 2020 lalu. Saat itu, pelapor dalam hal ini Yurmisnawita dihubungi oleh calon pembeli.
"Peristiwa pemalsuan terjadi pada tahun 2020 itu L menghubungi pelapor untuk membeli tanah dan bangunannya dengan cara membawa calon pembeli yakni FK. Namun demikian, pada Januari 2021, atas saran dari penyidik agar pak Dino mengecek sertifikatnya," ujarnya.
"Saat Dino Patti Djalal mengecek ke BPN atas sertifikat tanah dan bangunan tersebut, ternyata benar bahwa sertifikat telah balik nama menjadi Fredy Kusnadi. Dalam hal ini, pelapor merasa dirugikan," sambungnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ade Safri menjelaskan berkas yang dikembalikan kepada jaksa peneliti telah melengkapi sesuai dengan catatan petunjuk P19.
Baca SelengkapnyaKasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Kejati kembali memulangkan berkas tersangka Firli Bahuri ke Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaApabila berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap alias P21 maka akan dilanjutkan dengan penyerahan barang bukti lengkap dengan tersangkanya.
Baca Selengkapnya