Berkas rampung, KPK segera seret eks Wakakorlantas ke meja hijau
Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan proses penyusunan berkas perkara terhadap mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Brigadir Jenderal Didik Purnomo, dalam kasus korupsi pengadaan simulator uji klinik Surat Izin Mengemudi roda dua dan empat pada 2011 hampir rampung. Alhasil, tak lama lagi petinggi korps Bhayangkara itu bakal diajukan ke meja hijau buat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Proses pemberkasan perkaranya sudah hampir selesai," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, kepada awak media di Jakarta, Selasa (11/11).
Meski begitu, Johan belum tahu kapan penyidik bakal melimpahkan berkas perkara kepada jaksa penuntut umum. Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha menyatakan proses penahanan terhadap Didik merupakan perpanjangan.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
-
Apa pasal yang dikenakan ke anak Binus? 'Pasal 76C Jo. Pasal 80 UU No.35 Th. 2014 atas perubahan UU No. 23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang dan/atau Pasal 170 KUHP,' ujar Wendi.
-
Apa hukuman buat PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang dihukum 29 tahun penjara? Gayus Divonis 29 Tahun Penjara Gayus menyalahgunakan wewenang saat menangani keberatan pajak PT SAT.
Sebab, dia sudah pernah dibui selama 90 hari di Rumah Tahanan Markas Komando Brigade Mobil di Kelapa Dua, Depok, saat disidik oleh Badan Reserse Kriminal Polri pada masa awal perkara itu terkuak.
"Untuk kepentingan penyidikan, penyidik KPK menahan tersangka DP untuk 30 hari ke depan. Ini perpanjangan penahanan karena sebelumnya dia sudah ditahan oleh Polri untuk kasus yang sama," tulis Priharsa melalui pesan singkat.
Sementara itu, kuasa hukum Didik, Joelbaner Toendan, mengaku keberatan atas penahanan kliennya. Dia mengatakan, kliennya selama ini bekerja sama dan dianggap tak perlu ditahan.
"Kami sangat keberatan. Karena pada waktu prosesnya kita selalu kooperatif," ungkap Joelbaner.
Didik sebagai Pejabat Pembuat Komitmen proyek pengadaan simulator uji kemudi disangkakan menyalahgunakan wewenang dan memperkaya diri sendiri. Dia juga disangkakan menerima Rp 50 juta sebagai imbalan karena memenangkan PT CMMA sebagai pemenang lelang proyek. Padahal, pengerjaan simulator justru dioper kepada PT Inovasi Teknologi Indonesia milik Sukotjo Sastronegoro Bambang. Dia juga menjadi tersangka dalam kasus ini.
Didik disangkakan dengan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Ancaman pidana tertingginya adalah 20 tahun penjara. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya