Berkenalan Dengan Risa Santoso, Rektor Termuda di Indonesia
Merdeka.com - Risa Santoso ditunjuk sebagai rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang. Dia dilantik Sabtu (2/11). Dara kelahiran Surabaya itu menduduki jabatan itu di usia 27 tahun. Capaian ini membuatnya menjadi rektor termuda di Indonesia. Nama Risa menjadi perbincangan di dunia maya.
Risa lulus Strata-1 dari University of California, Berkeley jurusan Ekonomi. Sementara jenjang Strata-2 ditempuh melalui beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) di Harvard of University. Dua kampus ternama menjadi tempatnya menimba ilmu, khusus jenjang S-2 berkonsentrasi di ilmu pendidikan yang memberinya bekal mengelola perguruan tinggi.
"Dulunya sih ingin membuat sesuatu sendiri, tetapi dapat jalannya yang berbeda. Dulu saya gimana ya, ingin membuat sesuatu sendiri, menginisiasi perusahaan sendiri atau organisasi sendiri. Dulu awalnya gitu," kata Risa Santoso ditanya cita-citanya oleh wartawan yang menemui di kantornya.
-
Siapa yang pertama kali mendapat gelar sarjana di Indonesia? Sosok Sosrokartono menjadi salah satu inpirasi, sehingga dibentuk Hari Sarjana Nasional untuk memberikan penghargaan bagi anak bangsa yang telah berhasil menamatkan pendidikan tingginya.
-
Siapa rektor ITS periode 2024-2029? Bambang Pramujati terpilih sebagai rektor baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2024-2029.
-
Siapa rektor pertama Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
-
Apa yang dibahas Risa Santoso di seminar marketing AMA Malang? Acara yang digelar Jumat (28/6) kemarin, di Keraton Ballroom Hotel Tugu Malang ini, mengangkat tema 'From Insight to Impact: Transforming Strategic Insight Into Innovative User Experience'.
-
Siapa yang baru saja diwisuda? Miftah dapat merayakan keberhasilannya dalam menyelesaikan pendidikan S2 dengan sangat baik. S2 Ilmu Komunikasi Miftah, yang sedang menempuh program S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina, baru saja diwisuda pada Sabtu (28/10) yang lalu.
-
Kenapa Inara Rusli dapat penghargaan? Inara mengungkapkan ingin memberikan inpirasi untuk wanita yang tengah berjuang.
Sebelum menjadi rektor, Risa Santoso pernah duduk sebagai salah satu staf di Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Selama 1,5 Tahun bekerja di bawah Deputi Isu-Isu Strategis Ekonomi di lembaga yang saat itu dipimpin Luhut Binsar Pandjaitan.
"Masuk awal-awal tahun 2015 masih Pak Luhut. Waktu itu ada 5 Deputi. Saya di bawahnya Deputi Isu-Isu Strategis Ekonomi," tegasnya.
Saat itu KSP membutuhkan staf yang menguasai bidang ekonomi dan dirasakan sesuai jurusan S-1 yang pernah ditempuhnya. Begitu lulus S-2 dari Harvard of University, dia mengajukan diri ke Kantor yang saat ini dipimpin Jenderal (Pur) Moeldoko itu.
Ada Peran Luhut Pandjaitan
Risa menjadi salah satu dari sekian mahasiswa yang terpanggil untuk mengabdi pada negeri sendiri. Menurutnya, para alumni-alumni di luar negeri saat itu seolah dipanggil untuk ikut membangun negeri.
"Karena Pak Luhut datang ke Amerika, waktu saya masih di Harvad. Kan banyak memanggil alumni-alumni, 'jangan ke luar negeri tapi balik ke Indonesia untuk membantu'. Waktu 2015, banyak kayak gitu, karena banyak alumni yang akhirnya stay di luar negeri, bagaimana caranya biar balik ke Indonesia," kisahnya.
Saat itu, Risa berkenalan dan berbincang dengan salah satu Deputy di KSP yang memberikan informasi dan memintanya mengajukan aplikasi. Akhirnya, Risa menjadi staf di Kantor Kepresidenan dalam rentang waktu tahun 2015-2017.
"Istilahnya diimbau (untuk kembali ke Indonesia), lalu saya melamar. Tidak harus sih, tapi kan pokoknya diimbau," ungkap perempuan dua bersaudara itu.
Dukungan dari Banyak Pihak
Sebelum dipilih dan dilantik sebagai rektor, Risa pernah menjabat Direktur Pengembangan. Lewat kampus tersebut, menginisiasi akselerasi kerja sama dengan Swiss dalam pengembangan startup lewat program AETP (Asia Entrepreneurship Training Program), Asia Hackaton dan program magang ke luar negeri.
Kekasih Michael Sugijanto itu mengaku kaget dengan respons publik atas pengangkatannya sebagai rektor. Dia berharap dapat menjadi momentum bagi dirinya dan institusi guna bekerja lebih keras.
"Jadi tantangan tersendiri lah, ke depannya biar bekerja lebih dari yang kita planning-kan tapi ya bekerja lebih, biar hasilnya maksimal," katanya.
Risa mengungkapkan, dukungan yang datang kepadanya melebihi yang dibayangkan. Keluarga, Dosen dan Mahasiswa mendukung atas jabatan baru yang tidak pernah diimpikannya itu.
"Malah awal masih menjadi calon, banyak mahasiswa yang bilang 'Sudah ibu saja yang jadi rektor'. Padahal belum diumumkan," ungkap Risa yang mengaku bersaing dengan tiga orang untuk menduduki posisi rektor.
Risa menyadari waktunya akan semakin sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai tugas tanggung jawab sebagai rektor. Harus dapat membagi waktu dan efektif menggunakannya sehingga sesuai dengan output yang diharapkan. Butuh kerja sama dan kerja keras.
"Gimana caranya waktu di sini membuat waktu lebih efektif, jadi saat di sini rapat, setelah rapat mau apa, sama-sama semua bisa mengatur waktu, tidak hanya saya tetapi juga orang-orang yang bekerja dengan saya. Semua orang juga mengerti ekspektasi outputnya seperti apa," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Junior Chamber International (JCI) kepada individu muda di bawah usia 40 tahun dengan prestasi luar biasa.
Baca SelengkapnyaMasa depan tidak ada yang tahu, seperti kisah pria satu ini.
Baca Selengkapnya"Maaf mas saya S3," jawab wanita ini saat diwawancarai oleh seorang laki-laki.
Baca SelengkapnyaLarasati Moriska merupakan anggota DPD termuda se-Indonesia yakni usianya 22 tahun 8 bulan 0 hari.
Baca SelengkapnyaRizky Ridho meminta langsung diwisuda melalui unggahan di akun Instagram rektor. Sang rektor menahan Ridho agar tak buru-buru lulus.
Baca SelengkapnyaNama Pramaditya Wicaksono kini tengah viral di media sosial. Namanya viral usai dinobatkan sebagai guru besar termuda UGM dengan usia 35 tahun.
Baca SelengkapnyaPerempuan yang lulus TK pada usia 6 tahun ini dulunya tak bisa masuk sekolah dasar negeri.
Baca SelengkapnyaBaru berusia 25 tahun, wanita kelahiran 7 Maret 1998 ini sudah lulus Strata 3 dan menyandang gelar doktor di bidang hukum.
Baca SelengkapnyaRisa Damayanti merupakan guru asal Sukabumi yang viral menjadi dirigen saat upacara 17 Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaRiri Maharani, sapaan akrabnya, mendatangi kantor sementara PDIP Pucangsawit Jebres diiringi ratusan pendukung.
Baca SelengkapnyaKehadiran Larasati Moriska dan Annisa Mahesa mencuri perhatian dalam pelantikan anggota DPR dan DPRD periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaSosok pemuda ini dulunya aktivis dan kerap demo. Kini ia menjadi bakal calon Presiden Indonesia 2024.
Baca Selengkapnya