Berkomplot Rampok Penumpang, Pengemudi Betor Babak Belur Dihajar Warga
Merdeka.com - Hendra Saputra (40) harus membayar mahal perbuatannya. Pengemudi becak bermotor (betor) ini babak-belur dihakimi warga karena berkomplot melakukan perampokan terhadap penumpangnya.
Berdasarkan informasi dihimpun, Rabu (19/6), Hendra kena batunya di kawasan Jalan Pertempuran Pulo Brayan, Medan Barat, Senin (17/6) malam. Korbannya berteriak dan pria yang tinggal di Jalan Gagak Hitam, Sunggal itu tidak mampu meloloskan diri dari kepungan massa.
Hendra pun dihakimi massa hingga babak belur. Dia masih beruntung karena tim Pegasus Polsek Medan Barat tiba di lokasi tepat waktu dan mengamankannya.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Bagaimana Brigadir Helmi melumpuhkan pelaku? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut.
-
Apa prestasi Hendra? Hendra berhasil mendobrak stigma bahwa guru penyandang disabilitas hanya bisa mengajar anak dengan kebutuhan khusus. Sebagai disabilitas netra tak menyurutkan semangat Hendra untuk mencerdaskan anak-anak.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Kapolsek Medan Barat Kompol Choky Meliala memaparkan, kasus ini berawal saat Hendra mengantar seorang penumpang bernama Masrina (19) dari pool Bus Pelangi di Sunggal menuju Jalan Kapten Sumarsono. Niat tidak baiknya sudah mulai terlihat saat membawa mahasiswi itu beputar-putar melalui jalan yang tidak biasa.
"Sesampainya di Jalan KL Yos Sudarso Simpang Jalan Pertahanan, tiba-tiba pelaku menaikkan seorang pemuda yang belakangan diketahui bernama Andre," jelas Choky.
Andre langsung membekap mulut Masrina. Sementara Hendra memeganginya. "Pelaku Andre kemudian merampas tas hitam milik korban," sambung Choky.
Aksi kedua perampok ini tidak berjalan mulus. Masrina terus meronta dan menarik tas berisi handphone, uang dan surat penting yang hendak dirampas Andre. Korban juga berteriak meminta tolong sambil melambaikan tangannya ke luar becak.
"Kebetulan warga ada yang melihat dan mengejar betor ini. Warga berhasil meringkus tersangka Hendra dan memukulinya," terang Choky.
Andre berhasil kabur. Namun dia meninggalkan sepeda motornya di lokasi.
Hendra masih diproses di Mapolsek Medan Barat. Sementara Andre terus diburu petugas.
"Kita masih mendalami sudah berapa kali mereka melakukan aksi seperti ini," tutup Choky.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah selesai, sekitar pukul 04.00 korban berencana kembali ke tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaKejadian ini diketahui terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung Barat (sebelah Halte Stasiun Lenteng Agung), Srengseng Sawah
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaSaat proses penangkapan, polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha melawan serta membahayakan petugas.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaAkibat bacokan tersebut, korban terluka di bagian pipi, lengan dan punggung.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan itu, BH meninggal dunia. Sementara tiga rekannya mengalami luka berat sehingga dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka-luka di tangan akibat diserang kawanan begal.
Baca SelengkapnyaPelaku mencuri saat mobil dinas sedang terparkir menunggu personel Satgas Damai Cartenz
Baca SelengkapnyaAksi kejahatan berkedok jambret pesepeda terjadi di Palembang belum lama ini. Korban berhasil mengambil tas milik pesepeda tersebut meski suasana jalanan ramai.
Baca Selengkapnya