Berkostum Werkudara, Kopral Bagyo galang dana Banjarnegara
Merdeka.com - Kopral Partika Subagyo Lelono, atau yang akrab disapa Kopral Bagyo, Rabu (17/12) kembali beraksi. Tak ada kaitannya dengan TNI atau kedinasan lainnya, aksinya kali ini dia lakukan karena kemanusiaan.
Hati anggota Detasemen Polisi Militer IV/4, Solo ini terketuk saat melihat penderitaan korban longsor di Desa Jemblung Banjarnegara, yang menelan puluhan korban jiwa. Bahkan puluhan korban hingga kini belum ditemukan, dan masih dalam proses evakuasi.
Merasa tak bisa membantu langsung ke lokasi kejadian, pria yang pernah mendapatkan julukan prajurit terkuat itu melakukan upaya penggalangan dana bersama sejumlah rekannya.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa kerugian banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Uniknya, saat beraksi, Bagyo mengenakan kostum salah satu tokoh wayang. Tokoh Werkudara alias Bima menjadi pilihannya, yang memang sesuai dengan postur tubuhnya yang tinggi besar. Bagyo didampingi 4 temannya yang berkostum prajurit, juga membawa poster dan kotak bantuan, beraksi di perempatan Ngapeman, Jalan Slamet Riyadi, Solo. Saat lampu merah menyala, beberapa temannya meminta bantuan dana pada pengguna jalan, sementara dia berjoget layaknya Werkudara di tengah jalan.
Aksi tersebut mengundang simpati masyarakat pengguna jalan. Mereka pun dengan antusias menyumbangkan uangnya untuk korban longsor.
"Kita mengajak masyarakat untuk berempati kepada korban longsor di Banjarnegara. Ini juga sebagai rasa solidaritas untuk menjalin persatuan kepada sesama," ujarnya.
Dalam aksi tersebut mereka membawa poster bertuliskan "SAATNYA NGURANGI DOSA, BANTU KORBAN BENCANA.., PAHALA NANTI DI SURGA".
"Berapa pun hasilnya akan saya serahkan ke korban longsor melalui PMI Solo," pungkasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini dilakukan guna melaksanakan aksi cepat tanggap ke lokasi bantuan sebagai bentuk kepedulian BUMN.
Baca SelengkapnyaDalam penyaluran bantuan ini, Sido Muncul bekerja sama dengan TNI, POLRI, BNPB Provinsi Sulsel.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaWarganet bertanya-tanya soal sosok Eyang Giriwangi yang diduga sebagai pemilik uang tersebut.
Baca Selengkapnyakeberadaan ultraman itu mampu menghibur warga yang tengah dilanda kesulitan
Baca SelengkapnyaRelawan Ganjar Pranowo, KawanJuangGP membagikan air bersih di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat pada Jumat (14/7).
Baca SelengkapnyaPrabowo Terbang ke Sumbar, Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi
Baca SelengkapnyaBRI melalui aktivitas CSR BRI Peduli merespon bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan bahu membahu membantu warga terdampak.
Baca SelengkapnyaSosok superhero Ultraman muncul dan menggemparkan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTak terkira, pria tersebut rela menggelontorkan dana ratusan juta demi membantu Purnomo.
Baca SelengkapnyaPolri dalam hal ini membangun 10 titik sumur bor pada delapan kecamatan di Gunungkidul
Baca Selengkapnya