Berkunjung ke Markas FBI, Polri Tingkatkan Kerjasama di Bidang Siber
Merdeka.com - Bareskrim Polri melakukan kerjasama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI). Kerjasama dilakukan di Markas FBI di Amerika Serikat ini untuk menangani kasus kejahatan transnasional, khususnya kejahatan siber.
Kegiatan ini diikuti oleh 10 delegasi dari Polri yang dipimpin oleh Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Asep Safrudin, dan beberapa perwakilan dari Kejaksaan RI.
Sebagai leading sector dari penanganan kejahatan federal yang berbasis di Amerika Serikat, FBI ingin memberi gambaran langsung kepada Polri dan Kejaksaan tentang proses investigasi dan pola kerja sama yang mereka terapkan.
-
Apa yang dilakukan FBI? Dalam pernyataan bersama, FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki akses ilegal ke infrastruktur telekomunikasi komersial yang dilakukan oleh pelaku yang berhubungan dengan Republik Rakyat China (hacker China).
-
Bagaimana Kejaksaan Agung berperan dalam kerja sama ini? “Dalam usaha untuk membesarkan perusahaan dan berperan membangun perekonomian Indonesia perlu adanya bimbingan agar IDSurvey dapat melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan koridor-koridor regulasi yang berlaku. Tentunya IDSurvey berharap agar semua yang dikerjakan tidak menyimpang dari peraturan-peraturan yang berlaku sehingga aktivitas bisnis dapat berjalan lancar,“
-
Bagaimana KPK dan Polri akan berkolaborasi? Kunjungan tersebut dalam rangka menandatangani kerja sama antara Polri dengan KPK terkait pemberantasan korupsi.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Mengapa FBI menyelidiki kasus ini? Lalu, mereka menghubungi Federal Bureau of Investigation (FBI) agar membantu menyelidiki kasus ini.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
Dalam kesempatan ini, Polri dan beberapa perwakilan dari Kejaksaan mengunjungi tiga lokasi yakni Markas Besar FBI di Washington D.C, National Cyber Forensic and Training Alliance (NCFTA) di Pittsburgh, dan FBI Field Office di Cleveland.
Pada kunjungan di Markas Besar FBI, peserta diperlihatkan tentang sejarah terbentuknya FBI dan beragam gugus tugas yang dimiliki FBI, khususnya yang berkaitan dengan tindak pidana siber. Setelah itu, delegasi diberi kesempatan untuk mengunjungi NCFTA, yakni sebuah NGO yang dibentuk sebagai wadah sharing informasi antara FBI dan sektor swasta.
"Informasi tersebut digunakan oleh kedua belah pihak untuk menangani dan mencegah tindak pidana siber yang marak terjadi di Amerika Serikat," kata Asep, Senin (20/5).
Kemudian, delegasi juga mengunjungi field office FBI di Cleveland untuk mempelajari bagaimana sistem kerja petugas FBI di tingkat lokal.
Selain itu, para peserta delegasi ini juga mengikuti parade kepolisian dan upacara penghormatan terhadap Polisi Amerika Serikat yang gugur saat bertugas. Hal itu karena kunjungan tersebut bertepatan dengan 34th Annual Police Memorial Commemoration dalam rangka Police Memorial Week 2019.
Kehadiran delegasi Indonesia pada event tersebut mendapat respons positif dari kepolisian setempat dan keluarga polisi yang gugur. Rangkaian kegiatan ini diharap mampu membawa dampak positif bagi proses penegakan hukum di Indonesia, khususnya dalam menghadapi fenomena tindak pidana siber saat ini, serta meningkatkan hubungan kerjasama antara FBI dengan para penegak hukum di Indonesia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sigit, Polri perlu mempersiapkan seluruh jajaran untuk memperkuat pengamanan siber.
Baca SelengkapnyaUntuk surat persetujuan ini pada 20 November 2023.
Baca SelengkapnyaMabes Polri melalui SSDM Polri Biro Psikologi menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Grab Teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan nota kesepahaman ini merupakan perpanjangan dari MoU yang pertama kali diinisiasi di tahun 2014
Baca SelengkapnyaDampak negatif itu mulai dari kerugian finansial, masalah kesehatan mental
Baca SelengkapnyaKPK dan Polri berkomitmen mendukung penegakan hukum khususnya perihal tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaLodewijk memahami risikonya memang besar jika meminta bantuan ke FBI.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Siber. Direktorat baru ini akan ditempatkan pada delapan Polda.
Baca SelengkapnyaRevisi UU Polri: Polisi Bisa Awasi, Menindak dan Memblokir Akses Ruang Siber
Baca SelengkapnyaKemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, serta mengembangkan solusi keamanan siber.
Baca SelengkapnyaPT Media Telekomunikasi Mandiri (MTM) kembali menegaskan komitmennya di bidang keamanan siber dengan menghadirkan platform CyberX.
Baca Selengkapnya