Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berlabel mahasiswi, biar bisa pasang tarif tinggi

Berlabel mahasiswi, biar bisa pasang tarif tinggi  PSK. shutterstock

Merdeka.com - Status mahasiswi rupanya bisa dimanfaatkan untuk meraup keuntungan. Biasanya, para wanita yang 'jualan' membawa embel-embel itu untuk menaikkan posisi tawarnya. Label mahasiswi memang cukup digandrungi para pria hidung belang.

"Bisa jadi mahasiswi drop out, tapi mengaku-ngaku biar pengaruh ke tarif," kata Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar kepada merdeka.com, Jumat (8/2).

Musni mengaku miris melihat fenomena mahasiswi yang nyambi jadi ayam kampus. Seharusnya, kata Musni, sebagai intelektual muda mahasiswi fokus pada studi, bukan justru melakukan perbuatan menyimpang.

"Seperti itu tidak terpuji, orang ingin mendapatkan sesuatu secara mudah," katanya.

Salah seorang ayam kampus, sebut saja Camelita (21) menolak anggapan jika mahasiswi yang menyediakan jasa plus-plus diuntungkan oleh status. Menurutnya, paling utama adalah penampilan.

"Kalau cantik, penampilan menarik, sudah pasti dicari," kata mahasiswi semester 5 Fakultas Komunikasi itu.

Camelita yang sudah tiga tahun menjadi ayam kampus mengaku tak kesulitan untuk mencari pelanggan. Meski bertarif cukup tinggi jika dibanding pekerja seks komersil (PSK), para ayam kampus selalu diburu.

"Kita tidak perlu nyari-nyari, nanti juga pelanggan datang sendiri," kata Camelita dengan senyum genitnya.

Pengakuan blak-blakan ayam kampus Ibu Kota

Cerita ayam kampus, demi nafkah atau eksistensi?

Mengupas seluk beluk ayam kampus

Mengintip aktivitas plus-plus si ayam kampus

Ayam kampus pasang tarif Rp 8 juta untuk si om nakal

Ayam kampus, mahal tapi diburu kaum adam

Jadi ayam kampus biar bergaya ala sosialita

Komnas Perempuan: Ayam kampus korban, bukan pelaku (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP