Berlakukan jam malam, polisi pukul vokalis band pakai botol
Merdeka.com - Satria 'Iyo' Nur Bambang tiba-tiba diserang pria berpakaian preman di Camden Bar & Lounge, Jalan Trunojoyo, Bandung, dini hari tadi sekitar pukul 00.15 WIB. Diduga penyerangan itu terkait pembatasan jam malam.
Pelaku yang diduga anggota kepolisian itu menyerang dan menghantamkan botol minuman hingga membuat Iyo tersungkur.
Hal itu dikatakan manajer Pure Saturday saat ditemui di Kota Bandung, Minggu (23/2). Akibatnya Iyo harus dilarikan ke Rumah Sakit karena luka sobek di kepala yang membuat bercucuran darah.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Mengapa kecelakaan lalu lintas bisa menyebabkan cedera kepala? Kecepatan tinggi dan benturan keras pada bagian kepala dapat menyebabkan cedera kepala yang serius.
"Saat itu kami yang di dalam tiba-tiba disuruh bubar oleh polisi, ada yang menggunakan pakaian dinas dan preman," katanya.
Namun satu di antaranya tiba-tiba menghujamkan botol dan mengenai kepala. "Ada yang menyerang Iyo dan memukulnya ke kepala, setelahnya segera dilarikan ke rumah sakit Borommeous untuk mendapat perawatan," jelasnya.
Sementara itu Iyo yang masih mengeram kesakitan menceritakan awal mula kejadian. Ia sebelum kejadian memang sempat mendengar keributan di luar bar. Tapi tak diduga ia diserang pria berjaket dengan menggunakan botol.
"Tiba-tiba saya berdiri, tapi tanpa ngomong tanpa apa langsung dipukul pake botol, saya jatuh, saya tidak ingat wajahnya," jelasnya.
Akibat kejadian itu, Iyo mendapatkan 20 luka jahit di kening. Dia menyesalkan upaya aparat yang melakukan tindakan secara represif, karena saat sesaat sebelum kejadian tidak ada peringatan terlebih dahulu namun sudah berlaku arogan.
"Saya ini adalah orang yang mendukung upaya Pemerintah Bandung, tapi ini caranya harus lebih halus, tidak seperti ini. Kami juga orang kreatif dan anti kekerasan," pungkasnya. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKapolres Bogor Kombes Rio Wahyu Anggora menyampaikan kronologi polisi tembak polisi yang berada di Rusun Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKapolsek Tarogong Kidul, Kompol Alit Kadarusman, menyebut pelaku sudah ditangkap dan kasus sedang diselidiki.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca SelengkapnyaPelaku HS (29) warga Desa Pohijo ditangkap melakukan penganiayaan.
Baca SelengkapnyaM dianiaya oleh temannya sendiri lantaran dituduh sebagai cepu atau informan polisi.
Baca SelengkapnyaSaat ini Anggota Polri sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaDua anggota yang mengalami luka atas nama Bripda Muhammad Zulfan Satria Wicaksana dan Gerald D' Hargado.
Baca SelengkapnyaSaat ini, semua pelaku masih menjalani pemeriksaan lanjutan. Motif belum diketahui.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaStanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca Selengkapnya