Berlari, mengenang sajak perlawanan Wiji Thukul
Merdeka.com - Komunitas Barisan Pengingat menggelar even Run 2 Remember. Lewat acara lari ini diharap bisa tumbuh kesadaran masyarakat terhadap korban-korban pelanggaran HAM.
Acara ini digelar Minggu, 2 Februari 2014. Mengambil rute mulai dari Halte Busway GBK sampai dengan Jalan Imam Bonjol, rute ini menempuh jarak sepanjang lima kilometer.
"Diharapkan muncul kesadaran baru untuk bergerak bersama menuntut penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM dan melawan ketidakadilan," dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (22/1).
-
Siapa yang mengalami pelanggaran HAM? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China.
-
Apa saja jenis pelanggaran HAM yang ada? Jenis pelanggaran HAM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pelanggaran HAM biasa dan pelanggaran HAM berat.
-
Bagaimana contoh penerapan HAM? Contoh hak-hak asasi pribadi yaitu:Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat. Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Apa yang digali Komnas HAM? Usman ditanya seputar peran Pollycarpus dan peran orang lain di tempat kejadian perkara kematian Munir. Komnas HAM juga bertanya sosok yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir.
-
Dimana HAM dijamin? Dalam proses menegakkan HAM, Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur terkait masalah hak asasi manusia.
Run To Remember sekaligus akan menjadi tanda peluncuran Dinding Berpuisi di enam titik strategis kota Jakarta. Dinding Berpuisi menghadirkan puisi-puisi karya Wiji Thukul, penyair yang hingga kini masih hilang.
Dalam sebuah sajaknya Wiji Thukul pernah berkata "Jika kita menghamba pada ketakutan, Kita memperpanjang barisan perbudakan." Ada kebenaran-kebenaran lain yang menunggu dicari, menunggu diketahui dan menunggu disebarkan.
Wiji Thukul mungkin penyair yang paling ditakuti tentara dan Rezim Orde Baru. Saja-sajaknya dianggap bisa menggelorakan perlawanan. Karena itu dia jadi buronan pemerintah.
"Hanya satu kata: Lawan!"
Sebaris kalimat itu jauh lebih terkenal dari Wiji Thukul sendiri, sesosok penyair dari Solo. Puisi Wiji Thukul tak berhiaskan metafora. Kata-katanya gamblang dan keras, membakar semangat perlawanan.
Suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu : pemberontakkan!
Mata Wiji Thukul sempat nyaris buta karena dihajar tentara. Nasibnya pun tak jelas. Dia hilang tahun 1998, saat kekuasaan Soeharto tumbang.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyair dan aktivis HAM itu hilang secara misterius sejak 1998. Orang-orang masih terus melawan lupa soal Wiji Thukul.
Baca SelengkapnyaAktivis kembali menggelar Aksi Kamisan di seberang Istana untuk menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak Komnas HAM menetapkan peristiwa penyerbuan kantor DPP PDI sebagai pelanggaran HAM berat.
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan yang bertema "Orang silih berganti, aksi Kamisan tetap berdiri" itu genap berlangsung selama 17 tahun.
Baca SelengkapnyaSoekarno Run ini akan memperebutkan total hadiah Rp300 juta
Baca SelengkapnyaAksi Kamisan pada awal Februari ini diikuti Forum Alumni Universitas Indonesia, para keluarga korban pelanggaran HAM berat serta para mantan aktivis 98.
Baca SelengkapnyaBuku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98
Baca SelengkapnyaRibuan peserta itu membuat jalanan padat karena antusias masyarakat yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaDigiland Run sukses ajak 10.000-an pelari sekaligus menjaga kelestarian lingkungan pada Digiland Run 2024.
Baca SelengkapnyaBudayawan Butet Kertaredjasa menyinggung penculikan penyair dan aktivis Wiji Thukul.
Baca Selengkapnya