Bermodal Tusuk Gigi, Sindikat Pembobol Rekening Kuras Rp467 Juta di Tiga Provinsi
Merdeka.com - Kepolisian resor Tasikmalaya Kota menangkap tiga dari empat pelaku spesialis pembobol rekening ATM (anjungan tunai mandiri). Aksi pembobolan tersebut dilakukan dengan modal tusuk gigi.
Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan penangkapan para pelaku setelah polisi menerima laporan dari korban. Ketiga pelaku ditangkap setelah membobol rekening ATM BCA di sekitar jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tasikmalaya pada Januari 2021.
"Korban saat itu melapor ke kita. Dalam laporannya, korban mengaku uang dalam rekeningnya berkurang padahal tidak melakukan transaksi. Korban mengalami kerugian Rp 467.815.250. Uang di rekening korban dikuras habis," kata Doni, Kamis (15/4).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
Dalam penyelidikan diketahui bahwa pelaku berjumlah empat orang. Polisi langsung mengejar para pelaku dan berhasil menangkap tiga orang di antaranya. Ketiga orang yang sudah ditangkap diketahui berinisial NA (38), AA (28) dan V (25).
"Seorang lagi masih DPO berinisial NB 32 tahun," kata dia.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap para pelaku, mereka diketahui merupakan jaringan pembobol ATM lintas provinsi. Mereka tidak hanya melakukan aksi pembobolan di Kota Tasikmalaya saja, namun juga di kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Dari tangan pelaku, pihak kepolisian setidaknya mengamankan 89 kartu ATM milik para korban. Selain itu, pihaknya juga mengamankan sejumlah satu bungkus tusuk gigi yang digunakan untuk mengganjal, pisau kater untuk mengikis, dan mobil yang digunakan oleh para pelaku.
Saat menjalankan aksinya, dijelaskan Kapolres, pelaku memiliki peran yang berbeda, mulai memasang tusuk gigi di mesin ATM, yang pura-pura membantu dan menukar kartu ATM yang asli dengan palsu, pemerhati PIN, dan memonitor situasi di sekitar tempat kejadian.
“Uang dari aksi pembobolan itu dimanfaatkan oleh pelaku untuk sekadar berbelanja. Tidak hanya belanja pakaian, mereka juga membeli kebutuhan pribadi lain dengan ATM korban. Karena perbuatan pelaku, mereka terancam kurungan selama 7 tahun penjara," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku, NA mengaku bahwa dirinya sudah melakukan aksi tersebut sejak Desember 2020. Setiap melakukan aksi tersebut, NA mengaku masing-masing bisa mendapatkan uang sebesar Rp 70 juta.
NA menyebut bahwa aksi tersebut tidak pernah dilakukan sendiri, namun dipastikan bersama timnya. “Jadi dari hasil ratusan juta itu saya kebagian upah Rp70 juta. Yang paling banyak itu NB, hampir setengah (dari total curian) ia dapat," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaModus digunakan memeriksa mutasi rekening di mobile banking milik korban.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaDua pelaku spesialis pencurian dengan modus ganjal mesin ATM ini sudah beraksi di beberapa tempat.
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca SelengkapnyaKeempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaModus pelaku memberi uang muka Rp10 juta kepada tiap petani dan meminta mereka menyerahkan sertifikat tanah yang kemudian dibaliknamakan dan diagunkan ke bank.
Baca Selengkapnya