Bermodal Video Porno, Iwan Cabuli Anak Berkebutuhan Khusus di Cakung
Merdeka.com - Koleksi video porno di handphone menjadi sarana Iwan memperdaya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) berusia 13 tahun. Kini, Perban putih berlumur obat merah melingkar di kaki kanan.
Dia ditembak Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara karena kabur ketika ditangkap di Kawasan Cakung, Jakarta Utara.
Kapolsek Cilincing Kompol Imam Tulus Budiono mengatakan, Iwan mencabuli remaja itu dari Januari hingga Maret 2020. Tercatat sebanyak tiga kali dicabuli.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Kenapa Kimberly hanya meminta nafkah Rp 5.000? 'Ingat gak sih pas aku ngomongin aku masukin gugatan kayaknya Rp 5.000 aja, itu tuh pemikiran aku adalah okeh nafkah iddah, mut'ah apa segala macam,' sambungnya. Pemeran film Bangsal Isolasi tersebut menambahkan bahwa keputusan ini diambil agar tidak memberatkan Edward dalam hal pemberian nafkah.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
Dia menerangkan, awal mulanya, tersangka memperlihatkan handphone yang berisikan video porno.
"Film porno itu diperlihatkan ke korban, korbannya. Diajak lah sama tersangka ini untuk melakukan persetubuhan," katanya kepada awak media, Senin (9/3).
Imam menjelaskan, korban juga diiming-imingi diberikan uang Rp200 ribu setiap kali mau diajak berhubungan inti di rumah kosong. Tapi pada kenyataannya, korban hanya diberi Rp20 ribu usai berhubungan badan.
Kasus ini terungkap setelah orang tua korban melapor ke Polsek Cilincing. Jajaran Reskrim pun diturunkan memburu pelaku.
"Diketahui tersangka ini melarikan diri. Sehingga kita melakukan penyergapan dan pengembangan terhadap tersangka sampai akhirnya kita tangkap di wilayah Cakung," tegasnya.
Imam mengatakan, pihaknya terpaksa menembak kaki pelaku karena hendak melarikan diri.
"Kita berikan tindakan tegas terukur. Tersangka dilumpuhkan sehingga bisa kita tangkap dan kita bawa ke Mapolsek," tutupnya.
Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 81 Undang-Undang RI No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun kurungan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pencabulan terhadap anak ini berawal ketika korban main ke rumah kontrakan terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaSampai dua kali video pelecehan itu dikirim R ke seseorang atas nama Ica demi mendapatkan Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaR mengaku disuruh oleh seseorang yang dikenal melalui media sosial Facebook
Baca SelengkapnyaDari keterangan RAD, dia tega menjual anaknya pada pria hidung belang karena terlilit utang pinjaman online (pinjol). Jumlah utang RAD mencapai Rp 100 juta.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, sekelompok pemuda menantang korban mengeluarkan kemaluannya untuk onani.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, tersangka menawarkan video porno berbayar itu melalui media sosial Facebook.
Baca SelengkapnyaPara korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan, tersangka akhirnya mengikuti perintah dari akun facebook Icha Shakila untuk membuat video vulgar dengan anak kandungnya
Baca SelengkapnyaPolisi membeberkan modus pelaku yaitu hendak meminjam uang kepada orang tua korban, namun tak digubris.
Baca SelengkapnyaKasus itu baru setahun kemudian setelah korban berinisial ACA (17) melaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial MF ditangkap polisi atas laporan menjual anak di bawah umur.
Baca Selengkapnya